oleh

WNA China Paslukan KTP Indonesia, Siapa di Belakangnya ?

INDEKS,KENDARI, Dalam beberapa bulan terakhir Negara kita bukan dalam keadaan baik-baik saja, pasalnya, seluruh elemen lapisan masyarakat dari Sabang sampai Merauke kita semua berduka dengan ada Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini. Ribuan nyawa rakyat hilang akibat dari keganasan penyakit yang melanda diseluruh dunia ini.
Namun ditengah perjuangan Rakyat Indonesia melawan wabah Covid-19, ternyata ada yang lebih berbahaya dari penyakit ini, sehingga peristiwa kejadian yang melanda daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yaitu dugaan kasus Warga Negara Asing (WNA) asal China telah memalsukan identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP) menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) asli, sangat menggegerkan Rakyat. Kasus ini mampu membangunkan seluruh Rakyat Indonesia untuk memberikan pandangan kepada Negara, agar Negara bersikap tegas dan segera mengadili WNA asal China tersebut karena dianggap membahayakan Negara, kalau peristiwa ini benar dan terbukti kejadiannya maka Negara bisa hancur.
Kasus dugaan KTP Palsu yang telah dilakukan oleh Minster Wang dengan mengganti namanya menjadi Wawan Razak Saputra yang beralamatkan di kota Kendari Jalan Sao-Sao yang dilaporkan oleh anggota TNI di Polda Sultra beserta rekan-rekannya masih dinantikan proses hukumnya.
Berdasarkan hasil pantaun Bakin Sultra, menduga Mister Wang sempat menelpon orang Direktorat Kriminal Khsusus (Dirkrimsus) Polda Sultra, ketika hendak dipanggil oleh anggota TNI diajak ke kantor Kodim kab.Konut. Percakapan Mister wang melalui via telponnya didengar langsungoleh salah satu anggota TNI, sontak anggota TNI tersebut melontarkan pertanyaan kepada Mister Wang, kamu telepon siapa? Kenapa banyak yang kamu telepon.
Ayo ikut, bapak harus ke kantor agar diambil keterangan bapak, lalu Mister Wang tidak menerima ajakan anggota TNI untuk ke kantor kami karena dilarang oleh orang Dirkrimsus Polda Sultra terkecuali orang imigrasi yang mengajak baru ikut ujar Ketua Bakin Sultra mencontohkan pernyataan dari beberpa anggota TNI yang dia konfirmasi lewat via telponnya.
Tidak hanya itu anggota TNI juga memastikan siapa sebenarnya orang Dirkrimsus Polda Sultra yang telponan dengan Mister Wang ini, sehingga begitu beraninya orang menelponya melarang Mister Wang untuk ikut kami. Setelah anggota Kodim kabupaten Konut memastikan dengan meminta nomor hp yang menelpon Mister Wang yang melarangnya tadi ternyata memang benar yang menelpon Mister Wang betul orang Dirkrimsus Polda Sultra karena mereka juga telah menelpon nomor  tersebut.
Berdasarkan kejadian sekaligus hasil investigasi kami, Mister Wang Kami duga dibeking oleh orang Polda Sultra juga sehingga membuat mister Wang bebas berkeliaran dimana-mana khususnya di kota Kendari dan sekitarnya. Karena hasil percakapan anggota dan orang Dirkrimsus sempat mengaku mereka berteman dengan Mister Wang, ungkap La Munduru masih menirukan cerita anggota TNI tersebut kepadanya.
Ketua Bakin Sultra La Munduru mengatakan, kasus ini tidak boleh hanya diperiksa atau ditangani oleh pihak Polda Sultra saja tapi perlunya Mabes Polri dan aparat TNI ikut mengawasi, jangan sampai kasus ini dicoba dispekulasi lagi seperti kasus yang lainnya yang ditangani Polda Sultra tak kunjung selesai hingga dapat mengikis kepercayaan masyarakat Sultra minim terhadap kinerja Polda Sultra.
Hingga kasus pemalsuan KTP ini berjalan proses, Mister Wang tetap bebas berkeliaran kemana-mana sampai sekarang,ungkap ketua Bakin Sultra La Munduru ditemui awak media oline yang ada disultra.
Sumber : Bakin Sultra
Redaksi/Publizher : Andi Jumawi

Disclaimer : Dilarang mencopy sebagian atau keseluruhan isi berita www.indeks.co.id tanpa seizin Sumber redaksi.Kecuali memiliki Izin dan Kerjasama yang tertulis. Segala pelanggaran Mencopy/Jiplak Berita,Tulisan,Gambar,Video dalam Media www.indeks.co.id bisa dituntut UU Nomor 40/1999 Tentang Pers pada Pasal 2 Kode Etik Jurnalistik menyebutkan: “Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik”.
BACA JUGA  Polresta Kendari Ungkap Motif Pembunuhan Sadis Terhadap Mirna

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *