oleh

Koordinasi dengan Pendamping Perkebunan, Dinas Pertanian Soppeng Bahas Masalah Kakao

indeks, SOPPENG – Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng melakukan Rapat Koordinasi bersama dengan sejumlah tenaga Pendamping Perkebunan di Ruang Pertemuan Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng, Rabu (2/1/2018) Sore.
Dalam rapat ini, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng, Ir.Fajar, MMA menyoroti menurunnya produksi kakao dalam kurun waktu Tahun 2017/2018, yang terjadi sangat signifikan yaitu dari 12.361 ton pertahun menjadi 5.009 ton pertahun.
“Dibutuhkan upaya khusus untuk mengembalikan kejayaan kakao di Kabupaten Soppeng”
“Penurunan terjadi karena terdapat 2.220 HA Tanaman baru hasil replanting serta 2.098 HA tanaman umur tua yang tidak produktif lagi, sehingga praktis tanaman yang menghasikan hanya sekitar 13.000 , itupun produktivisnya rendah karena serangan hama PBK belum dapat dikendalikan sepenuhnya” tuturnya.
Selain itu, banyaknya petani yang menebang tanaman kakaonya dan beralih menanam jagung karena menurut mereka lebih menguntungkan, juga menjadi alasan yang menurut Fajar membuat peremajaan kakao mengalami keterlambatan.
“Namun pertanian jagung ini justru mampu meningkatkan pendapatan petani. Jadi anggapan beberapa pihak selama ini yang mengatakan bahwa terjadi penurunan pendapatan petani tidaklah benar karena adanya komoditi alternatif yang justru dikembangkan petani”
“Bahkan selain itu, diantara petani kakao sendiri, ada yg menggeluti penangkaran bibit. Seperti contoh Pada Tahun 2018 lalu, jumlah bibit kakao yang dihasilkan penangkar di Kabupaten Soppeng sebanyak 1.018.000 pohon. Bibit tersebut disamping untuk memenuhi kebutuhan lokal, sebagian juga di suplai ke daerah lain” ungkap Fajar. (id)

Disclaimer : Dilarang mencopy sebagian atau keseluruhan isi berita www.indeks.co.id tanpa seizin Sumber redaksi.Kecuali memiliki Izin dan Kerjasama yang tertulis. Segala pelanggaran Mencopy/Jiplak Berita,Tulisan,Gambar,Video dalam Media www.indeks.co.id bisa dituntut UU Nomor 40/1999 Tentang Pers pada Pasal 2 Kode Etik Jurnalistik menyebutkan: “Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik”.
BACA JUGA  Kejar Target,Satgas TMMD KE-104 KODIM 1422/MAROS Kerja Ekstra

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *