oleh

Pdt Yessy Jacob: Moderasi Beragama Hadir Sebagai Jalan Tengah

SULUT|INDEKS.CO.ID- Kantor Kementrian Agama, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Sulawesi Utara, menggelar kegiatan “Dego – dego” (Tempat duduk bercerita) Moderasi beragama bersama para penyuluh agama di Kabupaten Minsel.

Pdt Dr. Yessy Jacob. M.Teol, M.Pd.K. hadir sebagai penyuluh agama Dego-dego Moderasi beragama memberikan apresiasi kepada kepala kantor Kemenag Minsel Pdt Archilaus J.J. Egeten S.PAK, M.Si atas program kegiatan ini.

“Apa lagi acara tempat bercerita ini di tayangkan langgung lewat Channel Youtube Kemenang Minsel, kata Pdt Dr. Yessy Jacob.

Saya memberikan apresiasi kepada Kepala kantor Kemenang Minsel Pdt Archilaus J.J. Egeten S.PAK, M.Si atas suksesnya program ini, “ungkap Pdt Dr. Yessy Jacob, Rabu (24/5/2013) siang.

Dijelaskan Pdt Dr. Yessy Jacob, dalam dialog bersama ini, dirinya berharap sikap tegas harus diterapkan dalam mengembangkan Moderasi beragama, “yaitu menghargai perbedaan”, tuturnya.

“Apa lagi definisi Moderasi beragama adalah konsep yang menekankan pada sikap saling menghormati dan toleransi di antara kelompok agama yang berbeda.”Konsep ini mengajarkan bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih dan mengamalkan agamanya masing-masing, tanpa adanya tekanan atau intimidasi dari pihak lain, apa lagi perbedaan itu menjadi bagian yang terpenting dalam hidup umat beragama,”jelas Pdt Yessy Jacob.

Menurutnya, bertalian dalam hidup umat beragama, hal tersebut juga bertujuan dapat mengembangkan Moderasi, dan dapat membangun dialog atau komunikasi yang baik antar sesama, sehingga dapat menciptakan kerukunan.

Bahkan bertujuan dapat melahirkan pemahaman yang luas tentang agama kita dan agama lain.” Sehingga hal ini juga menjadi dasar kuberimbangan antar kita dengan agama lain, kualitas diri terus dijaga, dan ditingkatkan menjadi landasan yang kuat untuk menjalankan mode rasi beragama,” papar Pdt Dr. Yessy Jacob.

BACA JUGA  HUT Bhayangkara, Peserta Kejuaraan Menembak Perbakin Tomohon Membludak di Hari ke 2

“Jadi Moderasi beragama hadir sebagai jalan tengah dan cara pandang yang tidak berlebihan, sehingga dapat menjadi penyejuk dalam pelbagai perbedaan,” kunci Pdt Dr. Yessy Jacob.

(**/arp)

Disclaimer : Dilarang mencopy sebagian atau keseluruhan isi berita www.indeks.co.id tanpa seizin Sumber redaksi.Kecuali memiliki Izin dan Kerjasama yang tertulis. Segala pelanggaran Mencopy/Jiplak Berita,Tulisan,Gambar,Video dalam Media www.indeks.co.id bisa dituntut UU Nomor 40/1999 Tentang Pers pada Pasal 2 Kode Etik Jurnalistik menyebutkan: “Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik”.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *