HIKMAHNasionalREDAKSIRELIGI

10 Keutamaan Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadan

453
×

10 Keutamaan Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadan

Sebarkan artikel ini
Listen to this article

KENDARI, indeks.co.id — Bulan Ramadhan seluruhnya adalah mulia. Di bulan ini, dosa-dosa diampuni bagi mereka yang membuat permintaan ampun dan muhasabah (koreksi diri). Selain bulan ampunan, di waktu ini, pahala ibadah dan perbuatan bernilai ibadah dilipat gandakan.

Namun, dari sebulan penuh Ramadhan, Rasulullah Muhammad SAW lebih sungguh-sungguh dalam ibadah pada sepuluh hari terakhir di bulan ini. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu anha, bahwasanya “Rasulullah sangat bersungguh-sungguh beribadah pada 10 hari terakhir (bulan Ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (HR. Muslim).

Nyatanya, sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan memang penuh keutamaan. Fadilah-fadilah inilah yang mesti disambut kedatangannya oleh umat Islam dengan memperbanyak ibadah. Apa saja keutamaan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan itu?

10 Keutamaan Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan
Ada banyak keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan. Di sini, dikutip 10 keutamaan saja. Dengan mengetahui keutamaan-keutamaan sepuluh hari terakhir Ramadhan ini, seorang muslim tentu akan tertarik dan punya alasan untuk melakukan ibadah wajib dan memperbanyak amalan sunnah pada waktu tersebut, baik pada siang hari maupun malam hari.

1. Waktu Diturunkannya Al-Qur’an
Malam-malam pada sepuluh hari terakir Ramadhan menjadi sangat utama dan istimewa, karena pada suatu malam di antara malam-malam itu, Al-Quran diturunkan. Kitab suci itu diturunkan pada Malam Qadar atau Lailatul Qadar.

Ibnu Hajar Asqalani menegaskan bahwa pendapat terkuat Lailatul Qadar terjadi pada malam ganjil 10 hari terakhir. Karena itu, hendaknya setiap muslim bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah setiap malamnya.

Allah SWT berfirman dalam QS. Ad-Dukhan ayat 3-5, ayatnya sebagai berikut:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ ۝٣فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ ۝٤ اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ ۝٥

Artinya: “Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan. Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Hal itu merupakan) urusan (yang besar) dari sisi Kami. Sesungguhnya Kamilah yang mengutus (para rasul),”

Dalam QS Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah…”

BACA JUGA  Konflik Rusia-Ukraina Menjadi Kajian Menarik Operasi Matra Darat

2. Malam Penuh Keberkahan
Ada yang disebut Malam Qadar atau Lailatul Qadar yang dipercaya terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadhan. Di malam yang waktu tepatnya dirahasiakan tersebut, keberkahan melimpah. Malam Lailatul Qadar disebutkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Dikutip dari situs Universitas Islam Indonesia, ungkapan ‘lebih baik dari seribu bulan’ maksudnya ialah saat mengerjakan amalan pada malam lailatul Qadar, nilainya lebih baik dari seribu bulan. Apabila melakukan amal kebaikan, akan dihitung seperti melakukan kebaikan selama seribu bulan.

Allah SWT berfirman di dalam QS Al-Qadr ayat 2-3: “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”

Di dalam surat Al-Qadar itu, ada pula keterangan bahwa malam tersebut menjadi penuh keberkahan karena Allah SWT memberi izin para malaikat dan Jibril untuk turun ke dunia. Para malaikat itu menyampaikan rahmat serta keberkahan bagi manusia yang beribadah dengan sungguh-sungguh di malam itu.

3. Malam yang Sejahtera
Karena dipercaya sebagai waktu Lailatul Qadar, sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan ini juga dinilai sebagai malam yang penuh kesejahteraan. Malam yang sejahtera dan penuh keselamatan bagi orang-orang yang menjemputnya dengan melaksanakan ibadah.

Disebutkan bahwa pada Malam Qadar, Allah SWT menaburkan keselamatan dan kesejahteraan pada malam itu hingga waktu terbitnya fajar. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qadar ayat 5, bahwa “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”

4. Dibukanya Pintu Langit
Telah banyak disinggung bahwa pada bulan Ramadhan Allah SWT membukakan pintu langit. Makna dibukanya pintu ini pada bulan Ramadhan yaitu kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini juga merupakan dorongan untuk meningkatkan amal ibadah selama bulan suci Ramadhan.

Diriwayatkan. bahwa “Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah Ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setan-setan yang membangkang. Pada bulan tersebut, Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). Barangsiapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh kebaikan)” (HR. An-Nasai).

BACA JUGA  Kemendagri Dorong Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Pemda

Pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, yang didalamnya ada Lailatul Qadar, Allah SWT juga membukakan pintu-pintu langit dan para malaikat juga akan turun bumi.

5. Ditutupnya Pintu Neraka
Neraka adalah tempat penghukuman bagi orang-orang yang berdosa. Allah SWT pada bulan Ramadhan ini menutup pintu neraka. Ungkapan ini bisa dibaca sebagai mafhum mukhalafah, bahwa karunia, rahmat, dan ampunan Allah SWT pada bulan ini lebih melimpah daripada murka-Nya.

Ini menjadi keistimewaan lain dari bulan yang mulia ini, wabil khusus di malam-malam sepuluh terakhir, yangs esuai dengan petunjuk nabi Muhammad SAW, rahmat, karunia, dan ampunan Allah SWT itu harus disambut dengan peningkatan ibadah.

6. Malam yang Penuh Ampunan
Di antara keutamaan-keutamaan sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah malam-malam yang penuh dengan ampunan dari Allah SWT.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R Al Bukhari, An Nasa’i, dan Ahmad).

Lailatul Qadar sebagaimana disinggung di awal, adalah malam yang disebutkan hadir di antara sepuluh malam terakhir Ramadhan. Maka, apabila seseorang bertaubat dan berdoa pada malam-malam itu, janji Allah bahwa dosa-dosa orang itu di masa lalu akan diampuni.

7. Para Malaikat dan Jibril Turun ke Bumi
Al-Quran sebagai sumber informasi utama hal-hal yang ghaib, termasuk tentang kehadiran para malaikat, menyebutkan bahwa pada Malam Qadar, para malaikat dan Jibril AS turun ke bumi.

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (QS. Al- Qadar ayat 4).

Pada malam lailatul qadar, malaikat Jibril dan malaikat lainya turun ke bumi membawa rahmat, keberkahan, serta kesejahteraan. Namun, kunci untuk mendapatkan rahmat, keberkahan, dan kesejahteraan itu adalah dengan menyambutnya. Yaitu, meminta semua itu dengan berdoa.

8. Dilipat Gandakan Pahala
Bulan Ramadhan yang mulia dan penuh berkah ini seutuhnya punya keutamaan. Di antaranya, pahala ibadah dan amal kebaikan dilipat gandakan.

BACA JUGA  Lindungi Aset Konferensi Waligereja Indonesia, Ini Komitmen Menteri ATR/Kepala BPN

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhar-Muslim).

Jelas dalam keterangan itu, bahwa semua kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadan ini akan dilipat gandakan, bahkan hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali nilai pahala puasa yang akan dibalas langsung oleh Allah SWT.

9. Rugi Jika Dilewatkan
Malam Qadar atau Lailatul Qadar yang terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadhan adalah malam yang istimewa. Melewatkannya tentulah sebuah kerugian.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya bulan Ramadhan ini telah menghampiri kalian. Dan di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang dari menjumpainya, maka sungguh dia telah terhalang dari seluruh kebaikan. Dan tidaklah terhalang dari menjumpainya kecuali orang-orang yang merugi.” (HR Ibnu Majah).

Jelas menurut hadits tersebut, betapa berartinya Lailatul Qadar. menghadapi malam itu dengan tanpa harapan, doa, dan peribadahan hanyalah sebuah kerugian.

10. Waktu yang Cocok untuk Lebih Mendekat Kepada Allah
Dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan, ada anjuran beri’tikaf. Yaitu, diam di masjid untuk melaksanakan banyak peribadatan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Malam-malam tersebut, menjadi waktu yang cocok untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menurut Syaikh Abdullah Al-Jarullah dalam buku ‘Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadhan’, Rasulullah dan keluarganya juga beritikaf pada waktu tersebut.

Dia mengutip hadis yang menjelaskan hal ini dilakukan Rasulullah SAW. “Nabi beri’tikaf di sepuluh akhir dari Ramadhan sampai wafat kemudian istri-istri beliau beri’tikaf setelahnya.” (HR. Bukhari, 1886)

Redaksi/Publizher ; Andi Jumawi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DILARANG MENCOPY/PLAGIAT DAPAT DI PIDANA

error: Content is protected !!