oleh

BANGUNLAH WAHAI BANGSAKU…,HARI INI NEGERI KITA SUDAH DIKEPUNG CHINA KOMUNIS

Ass wr wb. Saudaraku sekalian sebangsa dan setanah air, para pemuda, akademisi, ormas, tokoh agama, tokoh adat, kaum buruh, petani, nelayan, ASN, TNI-POLRI, serta seluruh komponen bangsa lainnya dengan latar belakang agama dan suku apapun dari Sabang sampai Merauke, yang masih mencintai negeri ini.
Hari ini, China komunis sudah menguasai hampir seluruh wilayah Kesatuan Republik Indonesia. Mereka semua sudah mengepung negeri ini dari berbagai penjuru. Hampir di semua wilayah pertambangan, proyek bahkan perkebunan di dominasi oleh mereka yang bermata sipit yang katanya tenaga ahli namun tak bisa berbahasa inggeris apalagi bahasa Indonesia.
Di tengah teror wabah korona yang sedang menjadi isu sentral dunia. Dimana semua wilayah menerapkan aturan ketat untuk tidak berkerumun, bepergian, bahkan sholat jumat, tarweh dan sholat ied sekalipun. Tujuannya tidak lain hanya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Namun disisi lain pasar, supermarket, pabrik, tranportasi darat, laut, udara serta tempat tempat keramaian lain masih tetap beroperasi seperti biasa.
Saat rakyat kita diberlakukan aturan yg begitu ketat termasuk larangan mudik, TKI yang ingin pulang kenegerinya sendiri harus terlantar dan terkatung katung dalam perjalanan.
Berbanding terbalik dengan China komunis yang dibalut dengan istilah TKA begitu mendapat perlakuan khusus dan istimewa yang terus berdatangan membanjiri penjuru negeri ini.
Fenomena apakah ini…?
-Bangunlah wahai bangsaku….!!!
-Bangkitlah wahai Indonesiaku….!!!
-Sadarlah wahai saudaraku…!!!
-Jangan biarkan arwah para pahlawan pejuang kemerdekaan kita menangis. Jenderal Sudirman, Bung Tomo, I Gusti Ngurah Rai, Jenderal AH Nasution, Jenderal A Yani dan masih banyak lagi, sedang menangis menyaksikan kondisi bangsa yang sedang sakit dan tergadaikan.
Hanya ada dua pilihan bagi kita seluruh Warga Negara Indonesia: Diam tertindas atau bangkit melawan kezaliman.
Heii…para bengundal, jongos dan kacung China. Hentikan ide konyol dan sandiwara kalian mendatangkan TKA China ke negeri kami yang sangat kami cintai ini dengan alasan apapun. Meskipun kalian bungkus dengan seribu argumen, namun anak kecil dan orang gila sekalipun tidak akan pernah bisa menerimanya.
Ingat….!!!
Negeri ini berdiri atas perjuangan serta pengorbanan jiwa dan raga para pahlawan bangsa. Jangan pernah kalian hianati dan nodai perjuangan mereka.
-Negeri ini bukan milik para penghianat bangsa.
-Negeri ini milik kami seluruh rakyat dan bangsa Indonesia yang yang merupakan Warga Negara Indonesia yang cinta tanah air, cinta Kebhinekaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wahai Bangsaku…!!!
Ingatlah sejarah perjuangan bangsa kita :
– Peristiwa 10 November 1945 di kota Surabaya, saat Bung Tomo membakar semangat juang dan membangkitkan Nasionalisme seluruh rakyat Surabaya dengan pidatonya yang berapi api dan menggelegar untuk melawan tentara Sekutu. Kenapa…? Karena rakyat sadar bahwa hidup dalam penjajahan tetap akan tertindas.
– Jenderal Sudirman, meskipun dalam keadaan sakit paru paru yang kronis, namun beliau memilih bergerilya di hutan selama bertahun tahun bersama tentara dan laskar pejuang sambil melakukan perlawanan meskipun dengan perlengkapan tempur dan logistik yang sangat terbatas.
Kenapa…?
Beliau tidak ingin rakyat dan bangsanya tertindas dibawah penjajahan kolonial.
Kata kunci sebagai kesimpulan dari dua contoh perjuangan Bung Tomo dan Jenderal Sudirman dikaitkan dengan kondisi bangsa saat ini adalah
BERSATU MELAWAN PENGHIANAT BANGSA/PENJAJAHAN CHINA, DAN PULANGKAN TKA CHINA DEMI UNTUK MENYELAMATKAN BANGSA YANG SANGAT KITA CINTAI INI.
Kami Serdadu Eks Trimatra Nusantara, Relawan Ekstrimatra Nasionalis Sejati, Brigade Anak Serdadu, serta seluruh komponen bangsa lainnya yang didukung penuh para Tokoh dan Jenderal Nasionalis sejati dengan tegas menyatakan sikap akan melakukan perlawanan terhadap para penghianat bangsa yang nyata nyata ingin menjual kedaulatan NKRI.
Kami siap menjadi ujung tombak dalam melawan kezaliman. Jangan pernah menakut nakuti kami karena sesungguhnya urat takut kami sudah putus bila pertiwi telah memanggil.
Catatan:
Meskipun kalian akan menjamin kehidupan kami tujuh turunan dengan berbagai iming iming tidak akan pernah mampu menggoyahkan pendirian kami untuk kemudian menjual kedaulata NKRI yang sangat kami cintai ini.
Bagi kami :
HIDUP MULYA ATAU MATI SYAHID…!!!
ALLAHU AKBAR…!!!
ALLAHU AKBAR…!!!
ALLAHU AKBAR…!!!
MERDEKA…!!!
MERDEKA…!!!
MERDEKA…!!!
Kendari, 5 Mei 2020.
Ruslan Buton (Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara)

Disclaimer : Dilarang mencopy sebagian atau keseluruhan isi berita www.indeks.co.id tanpa seizin Sumber redaksi.Kecuali memiliki Izin dan Kerjasama yang tertulis. Segala pelanggaran Mencopy/Jiplak Berita,Tulisan,Gambar,Video dalam Media www.indeks.co.id bisa dituntut UU Nomor 40/1999 Tentang Pers pada Pasal 2 Kode Etik Jurnalistik menyebutkan: “Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik”.
BACA JUGA  Bertolak ke Ambon, Wapres Pimpin Rakor Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *