oleh

Yuk,Simak Apa Kata Prilly Latuconsina Tentang Pentingnya Pendidikan di luar Kelas

INDEKS.CO.ID | JAKARTA — Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dan aktris muda, Prilly Latuconsina, berbincang tentang pentingnya belajar di luar kelas bagi mahasiswa dalam Dialog Eksklusif Mas Menteri Bersama Figur Publik yang tayang di kanal YouTube Kemendikbud RI, Selasa (19/7).

Sebagai sosok yang peduli terhadap pendidikan, Prilly memberi apresiasi kepada Mendikbudristek yang telah menginisiasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kelas dan memperoleh banyak pengalaman berharga.

“Dengan kesempatan belajar di luar kelas, kita bisa mendapatkan ilmu dan wawasan baru yang mungkin tidak akan didapatkan di dalam jurusan kita,” ucap Prilly.

Dialog Mendikbudristek bersama Prilly menjadi bagian dari Road to Festival Kampus Merdeka Part 2. Kepada Nadiem Makarim, aktris yang masuk daftar Forbes 30 Under 30 Asia ini mengutarakan bahwa program MBKM adalah sesuatu yang transformatif dan telah lama ia harapkan bagi pendidikan di Indonesia.

“Waktu kuliah, kami hanya mendapatkan apa yang sesuai dengan jurusan kami. Sekarang, dengan adanya program MBKM, mahasiswa punya kesempatan dua semester belajar di luar kelas,” jelas Prilly takjub.

Menurut Prilly, melalui kesempatan belajar di berbagai tempat dan dengan banyak pihak inilah nantinya mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan dan tanggung jawab di dunia kerja yang jauh berbeda dengan saat belajar di kampus.

Prilly juga mengungkapkan bahwa ia langsung tertarik setelah mendengar informasi terkait salah satu program baru MBKM yang diluncurkan pada tahun 2022, yaitu program Praktisi Mengajar. ”Seneng banget, saya langsung daftar (Praktisi Mengajar). Saya ambil yang short-term dulu, jadi masuk ke kelas dua kali,” ucapnya.

Ia juga menceritakan pengalamannya sebagai seorang pengusaha produk kecantikan yang pernah menerima mahasiswa magang dari berbagai jurusan berbeda dan tidak berkaitan secara langsung dengan industri tersebut. Meski demikian, melalui pengalaman tersebut mahasiswa bisa belajar mengenali potensi diri serta menemukan kesempatan serta peluang kerja yang belum diketahui sebelumnya.

Serupa dengan pengalamannya, Nadiem Makarim mengatakan bahwa perbedaan antara jurusan yang diambil dengan jenjang karier yang kemudian dijalankan memang merupakan hal yang normal dan banyak terjadi di luar negeri. Bahkan di Indonesia sendiri, data statistik menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen mahasiswa menekuni karier yang tidak berkaitan dengan program studi yang diambil di bangku kuliah.

“Bagaimanapun, pendidikan S1 merupakan waktunya mahasiswa mengalami berbagai macam hal. Usia 18-21 tahun merupakan proses self-discovery. Untuk membantu mereka dalam melalui proses tersebut, akan jauh lebih mudah kalau mahasiswa langsung terjun merasakan pengalaman dunia nyata yaitu dengan kesempatan belajar di luar kelas selama dua sampai tiga semester,” terang Menteri Nadiem.

Pada akhir dialog, Mendikbudristek menyampaikan harapannya agar Prilly dapat membagi inspirasi bagi generasi muda Indonesia lainnya untuk terus semangat mengembangkan diri dan menggapai cita-cita. “Semoga teman-teman bisa mengambil pembelajaran yang berharga dan terus terdorong menjadi mahasiswa yang merdeka dengan Kampus Merdeka,” ungkapnya.

Road to Festival Kampus Merdeka Part 2 merupakan kelanjutan dari Road to Festival Kampus Merdeka Part 1, yang digelar menyambut Festival Kampus Merdeka (FKM). FKM yang rencananya akan diselenggarakan pada akhir tahun 2022 mendatang menjadi tindak lanjut pencapaian strategis dalam peningkatan keberlanjutan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
(Syam)

Redaksi/Publizher Andi Jumawi

Disclaimer : Dilarang mencopy sebagian atau keseluruhan isi berita www.indeks.co.id tanpa seizin Sumber redaksi.Kecuali memiliki Izin dan Kerjasama yang tertulis. Segala pelanggaran Mencopy/Jiplak Berita,Tulisan,Gambar,Video dalam Media www.indeks.co.id bisa dituntut UU Nomor 40/1999 Tentang Pers pada Pasal 2 Kode Etik Jurnalistik menyebutkan: “Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik”.
BACA JUGA  Anda Lulusan SMP? Komcad TNI 2023 Sudah Dibuka Nih, Yuk Mendaftar, Ini Jadwal Seleksi beserta Syaratnya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *