oleh

Sosok Kartini Terpatri Pada Diri Hj Sitti Saleha Kadis Perindag Sultra

Kendari_indeks.co.id–Hj Sitti Saleha yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara terus berkiprah sebagai Kartini di era modern abad 21 yang semakin tinggi tingkat persaingan antara kaum hawa dan kaum adam dimana saat ini persamaan jender terus digelorakan seperti yang diperjuangkan oleh Pahlawan Emansipasi Wanita R.A. Kartini yang lahir pada tanggal 21 April 1879.

Peringatan Hari Kartini pertama kali dilakukan setelah 2 Mei 1964.
Selanjutnya, Presiden Soekarno mengeluarkan Kepres N0. 108 tahun 1964.
Pada Kepres tersebut, R.A Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Saat ditemui di ruang kerjanya Hj Sitti Saleha mengungkapkan sejumlah kiprahnya sebagai Kartini jaman now yang terus berprestasi dalam kancah pemerintahan di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra). Menilik dari sejumlah karir dan prestasi yang ditunjukkannya Hj Sitti Saleha ini busa dikatakan bukan wanita sembarangan. Kiprahnya sebagai pejabat teruji. Faktanya, sudah beberapa posisi strategis di pemerintahan diembangnya.

Bahkan Dia pernah menjabat sebagai Pj Bupati Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara. Meski hanya beberapa bulan, namun cukup terlihat kinerjanya. Paling utama, di posisinya sekarang sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra belum tergoyahkan. Kepercayaan pimpinan (Gubernur) kepadanya dibalas dengan dedikasi dan kinerja yang luar biasa.

Itulah Hj Sitti Saleha. Sosok wanita tangguh yang mungkin hanya segelintir orang bisa menyamainya. Dia mudah menyesuaikan dengan keadaan. Di saat musibah Covid-19 melanda seperti ini, dia tampil. Dia menjadi bagian dari garda terdepan yang mendorong masyarakat dan semua elemen bersinergi melawan Covid-19 tersebut.

Selain tugas Pemerintahan yang diembangnya itu Dia juga tetap mengedepankan semangat Kartini yang terus bergelora dalam dirinya. Diapun menginginkan wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini cepat berlalu. Di sisi lain, dia juga ingin memastikan kebutuhan bahan pokok masyarakat terpenuhi di masa pandemi seperti sekarang.

BACA JUGA  Dua Korban Kebakaran Double O Kembali Berhasil Diidentifikasi

“Perempuan tidak boleh membiarkan dirinya dalam ‘kegelapan’, meski sedang dihadapkan dengan ujian serius ini (Covid-19). Kita harus bangkit dan menjadi bagian untuk melawannya,” kata Sitti Saleha, Selasa 20 April 2021.

Penyebaran Covid-19 semakin meluas. Jika tak ditangani lebih cepat dan tepat, maka berpotensi mengancam dan merugikan kehidupan masyarakat. Makanya, perlu semua elemen bahu membahu membantu pemerintah dalam upaya percepatan penanganan dan pencegahan Covid-19 tanpa terkecuali. “Kita semua harus sinergi. Ini juga sebagai bentuk kepatuhan kepada pemerintah,” ujarnya.

Menurutnya, banyak cara yang bisa dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Salah satu paling mudah adalah melindungi keluarga. Caranya, meminta mereka tetap di rumah dan memberikan semangat. “Kita harus berani lawan corona dengan tetap berada di rumah saja. Makan makanan bergizi dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Perempuan harus bisa jadi pedagog (Guru_red) di rumah, selama pandemi Covid-19 ini. Anak-anak yang ada di rumah jangan dianggap sebagai beban, melainkan amanat yang membutuhkan pengerahan kemampuan etik dan edukatifnya. Serta melindunginya dari ancaman wabah ini,” jelasnya.

Hj Sitti Saleha menambahkan, upaya penanganan dan pencegahan ini bisa sukses, jika perempuan berani dan gigih memperjuangkannya. Kegigihan dan perjuangan itu merupakan kunci yang menentukan keteladanan seperti Kartini.”Habis Gelap Terbitlah Terang” Raden Ajeng Kartini.
(Adv)
Laporan : Andi Herman
Redaksi : Andi Jumawi

Disclaimer : Dilarang mencopy sebagian atau keseluruhan isi berita www.indeks.co.id tanpa seizin Sumber redaksi.Kecuali memiliki Izin dan Kerjasama yang tertulis. Segala pelanggaran Mencopy/Jiplak Berita,Tulisan,Gambar,Video dalam Media www.indeks.co.id bisa dituntut UU Nomor 40/1999 Tentang Pers pada Pasal 2 Kode Etik Jurnalistik menyebutkan: “Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik”.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *