oleh

Pendapat Prabowo Soal Buzzer yang Sebarkan Perpecahan: Rakyat Tidak Suka!

Jakarta, indeks.co.id — Prabowo Subianto mengatakan rakyat Indonesia tidak suka dengan narasi politik yang kasar dan saling menjatuhkan suatu tokoh atau individu.

Hal itu diucapkan Prabowo ketika ditanya oleh Najwa Shihab dalam acara _MataNajwa_ mengenai polarisasi yang terjadi sampai hari ini oleh buzzer politik, dikutip dari _YouTube Najwa Shihab_, Jumat (30/6).

“Bapak masuk kabinet, polarisasi masih ada. _Cebong_, _Kampret_, itu masih ramai,” kata Najwa.

“Saya merasa, sudah jarang dengar. Nggak tahu, ya. Dari siapa itu?” tanya Prabowo.

“Buzzer politik,” jawab Najwa.

Sontak menteri pertahanan dan bakal calon presiden itu pun tertawa menanggapi jawaban tersebut. Menurutnya, rekonsiliasi yang dia lakukan dengan lawan pilpres terdahulu bertujuan untuk bersatu membangun negeri.

Namun, keberadaan buzzer politik itu yang terus membuat adanya polarisasi. “Politik kita harus unik, harus khas. Politik kita harus bijaksana, cerdas, dan penuh kesadaran,” ujar Prabowo.

“Menghujat dan menghardik itu menurut saya tidak produktif. Rakyat tidak suka pemimpin yang saling mengejek dan mengekang,” tegasnya.

Prabowo meyakini prinsip bahwa dirinya tidak pernah menganggap lawan politik dalam kontestasi sebagai ‘musuh’ permanen, tetapi cuman sebagai pesaing pada saat itu.

Ia menilai, dengan latar belakang negara yang luas dan beragam kebudayaan, Indonesia membutuhkan elite unsur pimpinan yang kompak dan mampu bekerja sama untuk mencapai potensi yang diinginkan.

“Kita harus bersatu membangun negeri ini. Itu keyakinan saya, Mbak Najwa,” ucap Prabowo.(Warsono)

Redaksi/Publizher : Andi Jumawi

Disclaimer : Dilarang mencopy sebagian atau keseluruhan isi berita www.indeks.co.id tanpa seizin Sumber redaksi.Kecuali memiliki Izin dan Kerjasama yang tertulis. Segala pelanggaran Mencopy/Jiplak Berita,Tulisan,Gambar,Video dalam Media www.indeks.co.id bisa dituntut UU Nomor 40/1999 Tentang Pers pada Pasal 2 Kode Etik Jurnalistik menyebutkan: “Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik”.
BACA JUGA  Juni 2022, Pergerakan Penumpang DAMRI Capai 618.771 Penumpang

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *