oleh

Mengenai Surat Tertulis Kemendagri Terhadap 19 Provinsi, Kadis Kesehatan Kalbar Terkesan Menutupi Ruang Diskusi

Di tengah badai pandemi covid-19 ini kita harus gotong-royong seluruh lapisan elemen masyarakat harus membangun kekuatan kolektif untuk kita keluar dari PPKM darurat ini. Namun sangat di sayangkan apabila itu tidak dilakukan oleh pejabat publik khususnya Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat.

Menanggapi hal itu, Rival Aqma Rianda ini mengomentari sikap eklusif dan antikritik (tidak membuka ruang diskusi) terkesan baperan yang di lakukan oleh Dinas Kesehatan Kalimantan Barat. Justru di tengah badai pandemi yang begitu tinggi angka penularan dan di berlakukan PPKM darurat Jawa-Bali dan ada 15 kota beberapa juga yang menerapkan PPKM darurat seperti Pontianak, Batam, Padang, Mataram, Balikpapan, Medan, dan beberapa kota lainnya.

Mestinya Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat harus arif dan bijaksana harus berkolaborasi dan bersinergi tentunyna dalam mentransfer informasi dan perkembangan situasi saat ini, bukan malah menjustifikasi dan menghakimi. Jadi terkesan elitis di saat rakyat membutuhkan pertolongan. “Ungkap Rival Aqma Rianda Putera Kalbar ini Yang Merupakan Wasekjend DPP GMNI”

Mengenai beredar Surat Teguran Tertulis oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap 19 Provinsi terkait penyerapan anggaran penanganan Pandemi Covid-19 ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam memutus mata rantai penularan pandemi covid-19.

Berdasarkan kita cek informasi di Komisi III DPR-RI bahwa sudah melakukan rapat bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengenai Insentif anggaran terhadap Nakes sudah di Kemenkes RI.

Rival Aqma Rianda, sangat mengapresiasi pemerintah provinsi kalimantan barat di bawah kepeminpinan Bapak Sutarmidji dan TNI-Polri serta para nakes yang sudah bekerja menjadi garda terdepan dalam penanganan covid-19. Jangan membangun narasi tendesius di tengah situasi darurat ini. Melainkan apresiasi yang pantas kita berikan dan terus berpatisipasi terlibat dalam percepatan penganan covid-19

BACA JUGA  Kapolri Siapkan Strategi Wujudkan Mudik yang Aman dan Sehat Bagi Masyarakat

Oleh karena itu, dengan sikap eklusif dan antikritik baperan kepala Dinas Kesehatan Kalbar. Rival Aqma Rianda sangat kecewa ini bukti kecil bahwa Kepala Dinas Kesehatan Kalbar hanya setengah hati bekerja dalam memutus penularan mata rantai covid-19 ini.

Berangkat dari kekecewaan itu Rival akan mempersalahkan Kepala Dinas Kesehatan Kalbar itu dan Rival Aqma Rianda akan melakukan Konsolidasi dan Gerakan dalam waktu dekat ini.

Penulis : Rifal

(Red*/Andi Jumawi)

Disclaimer : Dilarang mencopy sebagian atau keseluruhan isi berita www.indeks.co.id tanpa seizin Sumber redaksi.Kecuali memiliki Izin dan Kerjasama yang tertulis. Segala pelanggaran Mencopy/Jiplak Berita,Tulisan,Gambar,Video dalam Media www.indeks.co.id bisa dituntut UU Nomor 40/1999 Tentang Pers pada Pasal 2 Kode Etik Jurnalistik menyebutkan: “Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik”.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *