oleh

TNI AL: Hoaks Ada Perang Antara KRI Nanggala dan Kapal Selam Asing


Jakarta — Indeks.Co.Id, Kapal Selam KRI Nanggala-402. Foto: Dinas Penerangan Angkatan Laut
Sejumlah berita hoaks hingga berita miring tersebar terkait tenggelamnya KRI Nanggala-402. Salah satu yang sering muncul adalah KRI Nanggala tenggelam karena ditembak kapal selam asing.

TNI AL kembali mengkonfirmasi pemberitaan itu tidak benar. Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) menegaskan sinyal tempur yang dikirim KRI Nanggala sebelum akhirnya hilang kontak bukan karena akan diserang kapal selam asing.

“Dalam musibah KRI Nanggala-402, banyak media online memberitakan bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 sempat mengirimkan sinyal tempur sebelum akhirnya hilang kontak, sehingga memunculkan isu bahwa KRI Nanggala-402 ditembak oleh kapal selam asing,” kata rilis Dispen AL, Jumat (30/4).

Dispenal juga menyebut pemberitaan tersebut hanyalah opini yang dibangun salah seorang pihak dan mengaitkannya dengan pernyataan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.

“Tulisan/berita ini mengutip pendapat Aktivis Media Sosial yang menganalisis pernyataan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono pada saat Konferensi Pers tanggal 25 April 2021 di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai. Dan selanjutnya berkembang informasi musuh sudah masuk di Indonesia dan KSAL membiarkan kejadian tersebut,” jelasnya.

Upacara tabur bunga KRI Nanggala 402 di Bali

Menurutnya, terdapat salah pemahaman pihak aktivis tersebut dalam menelaah pernyatan KSAL dalam konferensi pers yang digelar 25 April lalu. Padahal, maksud dari kalimat yang dilontarkan KSAL Yudo menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan KRI Nanggala-402 merupakan bagian dari rangkaian latihan [peran tempur] yang dilaksanakan saat itu.

“Kami ingin meluruskan pemberitaan tersebut, bahwa perkataan yang benar dari Kasal pada saat itu yakni: ‘…isyarat-isyarat peran tempur dan peran menyelam’. Ucapan ini disalah persepsikan oleh media menjadi ‘perang tempur’ dan dianalogikan sedang terjadi perang antara KRI Nanggala-402 dan kapal selam asing,” jelasnya lagi.

BACA JUGA  Pangdam Pimpin Sertijab Asintel Kasdam XIV/Hasanuddin, Ini yang disampaikan

“Adapun kata ‘peran’ yang disampaikan KSAL saat itu adalah salah satu bagian dari rangkaian latihan yang selama ini dilaksanakan oleh TNI AL,” lanjut dia.

Dispen AL memastikan seluruh pemberitaan yang mengaitkan peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala dengan adanya penembakan dari kapal selam asing adalah bohong atau hoaks.

“Kata peran bermakna ‘melakukan pengadegan/seolah-olah’ istilah latihan ini merupakan bagian dari keseriusan dalam setiap melaksanakan rangkaian latihan. Contoh lain selain ‘peran tempur’, yakni: ‘peran kebocoran’, ‘peran orang jatuh di laut’, ‘peran bahaya atas air’ dan lain-lain,” pungkasnya.
Redaksi : Andi Jumawi

Disclaimer : Dilarang mencopy sebagian atau keseluruhan isi berita www.indeks.co.id tanpa seizin Sumber redaksi.Kecuali memiliki Izin dan Kerjasama yang tertulis. Segala pelanggaran Mencopy/Jiplak Berita,Tulisan,Gambar,Video dalam Media www.indeks.co.id bisa dituntut UU Nomor 40/1999 Tentang Pers pada Pasal 2 Kode Etik Jurnalistik menyebutkan: “Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik”.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *