oleh

DANRAMIL 1606 – 10 NARMADA TANGKAL HOAX DBD DI DESA GRIA

Foto : Danramil 1606-10 Narmada bersama warga Desa Gria.(Doc.Red**/Nanang)
Narmada  – Sulawesi Ekspress
Sabtu 9 Februari 2019
Laporan : Nanang
Menyusul bredarnya isu hoaks diWhats App dan medsos tentang terjadinya penularan malaria demam berdarah yang diduga diedarkan oleh oknum relawan Tangerang di Desa Griya dusun Murpeji Narmada. Menurut informasi hoaks yang beredar tersebut hingga terbaca oleh Kalak BNPB RI menyatakan bahwa ada wabah demam berdarah didesa tersebut hingga jatuh korban 7 orang meninggal yang tak tertangani. Danramil  1606 – 10 Narmada Kapt. Inf. M. Yuni. Priharyono yang menerima instruksi langsung dari Dandim1606/Lobar Letkol Czi. Djoko Rahmanto SE,  langsung bertindak cepat dengan mensurfei daerah yang dimaksud.Survey tersebut dibarengi dengan diturunkannya pula sejumlah media sebagai infestigator sekaligus saksi keadaan luar biasa yang dimaksud, Sabtu (9/2).
Tim infestigasi berhasil menemui oknum relawan Haris Yasin asal Tangerang yang diduga penyebar isyu hoaks tersebut di disebuah Paud desa Griya dan menyatakan bahwa tidak pernah menulis apalagi sampai mengedarkan informasi tersebut, dan dengan serta merta menyatakan hal tersebut adalah hoaks.
Menurut pengakuan Haris Yasin, dirinya sempat pulang Ke Tangerang dan baru beberapa hari balik lagi ke Murpeji karena mendapat informasi ada yang terserang wabah malaria. “Saya baru beberapa hari kembali dari Tangerang karena mendapat informasi ada wabah malaria. Setelah saya cek memang benar ada warga terserang wabah malaria dan kondisi kulitnya berbintik merah dan bersama warga mengasumsikan diperkirakan terserang demam berdarah,” jelasnya.
Tiga hari berikutnya, lanjut Yasin warga tersebut meninggal dunia, dan menyususl pula warga lainnya menderita demam dan dapat diatasi. Hingga sejauh ini belum ada pernyataan medis bahwa korban meninggal dunia tersebut karena wabah demam berdarah. Korban berikutnya didesalain yang jarak tempuhnya belasan kilo meter dengan gejala yang sama sebanyak 3 orang nmun dapat tertolong, tuturnya.
Sementara Babinmaspol AKP. I Komang Sumantra, ditempat terpisah menjelaskan bahwa, memang ada saspek terserang malaria, namun korban tersebut sudah lama menderita sakit bahkan sebelum gempa, baru setelah gempa terserang malaria dan sempat diberikan perawatan medis di puskesmas darurat namun tidak tertolong. Pihak medis menyatakan korban terserang malaria biasa.
“Memang ada saspek malaria, tetapi sebelum gempa sudah sakit, setelah dibawa ke Rumah Sakit dinyatakan terjangkit malaria, tetapi bukan demam berdarah. Dan saya sendiri yang berkoordinasi dengan pihak rumah sakit hingga korban meninggal dunia. Selanjutnya tim puskesmas melakukan upaya kesehatan dengan turun langsung ke masyarakat dengan melakukan pengambilan sampel darah. Ada juga balita yang terserang malaria namun dapat ditangani, beberapa warga lainnya juga ada yang terserang malaria namun dapat disembuhkan pihak puskesmas,”tuturnya.
Sejumlah warga yang kebetulan ada ditempat yang sama juga membenarkan pernyataan Babinmaspol tersebut. Terkait masalah penyaluran bantuan warga juga menyatakan normal dan semuanya sudah kebagian.
Babinsa Serka Deni Suherman,  desa setempat juga menegaskan bahwa tidak ada warga binaannya terserang demam berdarah, bantuan logistik dan yang lainnya tersalur dengan merata dan normal.
Danramil  1606 – 10 Narmada Kapt. Inf. M. Yuni. Priharyono, juga menjelaskan bahwa saat menerima instruksi Dandim dirinya langsung turun kelokasi malam itu juga dan menemui Kades hingga kadusnya bahkan menyambangi rumah para warga dan tidak menemukan adanya bukti informasi yang beredar tersebut.
“Saya sudah turun langsung kemasyarakat dan mendatangi kades hingga kadusnya hingga larut malam selam 3 hari, dan tidak ada warga yang meninggal hingga 7 orang. Karena yang bersangkutan relawan dan mengumpul informasi dari sejumlah wilayah yang berbeda dengan jarak yng cukup jauh hingga terkumpul 7 orang meninggal, tapi tidak semuanya karena malaria’, jelasnya.
Dihimbaunya juga kepada warga agar apabila ada relawan ataupun bantuan masuk agar meminta data akurat terkait identitas dan nomor kontak, dan segera berkoordinasi dengan pihak yang berwenang.
Kadus Murpeji ditempat terpisah menyatakan bahwa, sejauh ini tidak ada yang terserang demam berdarah, tapi kalau terjangkit malaria biasa banyak tapi sudah dapat diatasi. Bahkan TNI yang turun melakukan fogging hingga membantu merobohkan rumah warga yang rusak berat. Menurut pengakuan kadus relawan tersebut baru hari ini dikenalnya dan baru hari ini ketemu dan sedang mengerjakan sebuah musholla.
Publizher/Redaksi : Andi Jumawi

Disclaimer : Dilarang mencopy sebagian atau keseluruhan isi berita www.indeks.co.id tanpa seizin Sumber redaksi.Kecuali memiliki Izin dan Kerjasama yang tertulis. Segala pelanggaran Mencopy/Jiplak Berita,Tulisan,Gambar,Video dalam Media www.indeks.co.id bisa dituntut UU Nomor 40/1999 Tentang Pers pada Pasal 2 Kode Etik Jurnalistik menyebutkan: “Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik”.
BACA JUGA  JAMPIDSUS LAKUKAN PENYERAHAN TANGGUNG JAWAB TERSANGKA DAN BARANG BUKTI (TAHAP II) TERHADAP TERSANGKA IS

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *