Semarang–Jateng
www.indeks.co.id
Senin 1 Maret 2021
Kompol Christian Lolowang adalah Kapolsek Ngaliyan yang baru berdinas satu bulan di wilayah Semarang Barat. Menurut Kompol Christian waktu ditemui oleh awak media di ruang kerjanya mengatakan,
Ngaliyan termasuk kota pinggiran yang berada di Semarang. Grafik kriminalitasnya tidak begitu banyak, kalau tidak salah tahun kemarin menurut data yang ada hanya sekitar 23 perkara dan penyelesaiannya sekitar 14 perkara, Semarang (1/3/2021).
Di wilayah Polsek Ngaliyan, ada sekitar 700 perusahaan, kebanyakan tempat industri, seperti di Kawasan Industi Candi (KIC). Seumpama ada permasalahan hukum, ya sekitar permasalahan – permasalahan perusahaan saja, tidak lebih.
“Perkara – perkara kriminal yang menonjol belum banyak, hanya seputar permasalahan perusahaan,” ucapnya.
Tambah Kompol Christian, di Ngalian tugas yang cukup berat yaitu mengawasi distribusi Vaksin, karena gudang Dinas Kesehatan Propinsi berada di Ngaliyan Tambak Aji.
“Tanggung jawab kami adalah menghitung, cek keseluruhan serta mendata pendistribusian vaksin ke seluruh Jawa Tengah dan melaporkan ke Polres, tidak boleh ada selisih antara yang masuk dan keluar,” terangnya.
Karena awal tahun 2021 wilayah Ngaliyan termasuk lima besar wilayah yang terdampak Covid-19 di Semarang, namun satu bulan terahir ini sudah keluar dari rangking lima tingkat wilayah terdampak Covid-19.
Guna memutus mata rantai Covid-19 kita mengadakan operasi yustisi dan membagikan masker ke jalan umum, namun dengan di adakan PPKM Mikro, kita di arahkan langsung ke RT di mana lokasi yang terdampak.
PPKM Mikro, adalah program dari Menteri Dalam Negeri, diwajibkan mendirikan posko setiap kelurahan dan di dalamnya ada Unit Kecil Lengkap (UKL) yang terdiri dari POLRI, TNI, ASN dan Kelompok masyarakat yang peduli akan bahaya Covid-19.
“Seperti di wilayah Wonosari dan Kali Pancur itu yang paling tinggi terdampak Covid-19, kita berikan teguran dan bagikan masker, hasilnya efektif,” ujarnya.
Tambahnya, guna meminimalisir tindak kejahatan, harus bisa mendeteksi/ mengantisipasi lebih dini kemungkinan terkecil akan gangguan kamtibmas sesuai Program seratus hari kerja Kapolri.
“Sebenarnya saya sudah mempunyai program kerja yang nantinya akan saya ciptakan dengan ‘Melakoni Presisi’ / ‘Menjalankan Presisi’,” terangnya.
Program menjalankan presisi antara lain :
1.Senin berilmu yaitu para kanit menyiapkan suatu pelatihan pelatihan dalam menjalankan tugas.
2.Selasa seruling kalijaga yaitu seruan keliling keamanan terjaga jadi Kapolsek beserta kanit yang bertugas melakukan patroli malam menyambangi kelurahan – kelurahan yang mempunyai kampung tangguh serta pos kamling guna memberikan support dan memberikan cinderamata berupa senter atau papan catur.
3.Rabu berbagi yaitu kita akan mendatangi tempat – tempat yang terdampak Covid-19 atau bencana alam guna memberikan sembako.
4.Kamis bertakwa yaitu setiap hari kamis kita melaksanakan ibadah bersama – sama.
5.Jumat sehat dan ceria yaitu melaksanakan olah raga dan makan bersama, kebetulan yang hari jumat sudah berjalan setiap dua minggu sekali dengan mengundang dari Koramil
‘Mungkin dalam waktu dekat ini program tersebut akan saya lounching dan saya jalankan,” ujarnya.
Bentuk kemitraan yang terjalin dengan media saling berkolaborasi, komunikasi, dan lain – lain. Tanpa media kita tidak bisa apa – apa.
Laporan : VIO Sari/tim
Redaksi/Publisher : Andi Jumawi