JEMBER _ INDEKS.CO.ID — Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar terus mendorong inovasi desa berbasis teknologi. Pengunaan teknologi ini diyakini akan kian mempercepat capaian pembangunan wilayah perdesaan berbasis SDGs Desa.
“Paradigma pembangunan desa, daerah tertinggal maupun transmigrasi sampai hari ini masih konvensional. Banyak keberhasilan tapi saya berpikir sekarang membangun desa harus dilakukan dengan teknologi supaya lebih banyak inovasi dan penggalian potensinya, pengolahan lahannya lebih produktif, dan kekinian,” papar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat mengisi acara Peningkatan Mutu Kelembagaan di UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember, Kamis (31/3/2022).
Selain pemanfaatan teknologi, menurut Gus Halim pembangunan desa juga butuh cara-cara efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Langkah pertama yang harus adalah mengetahui masalah untuk menemukan solusinya. Menurutnya, satu desa dengan lainnya memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga indikatornya pun harus menyesuaikan. Tidak hanya itu, hal ini juga bersifat dinamis sehingga Kemendes PDTT menciptakan pendataan berbasis SDGs Desa.
“Konsep daerah tertinggal dalam konsep disparitas pasti ada. Adanya daerah tertinggal tidak akan pernah berhenti karena indikatornya dinamis. Dulu orang tidak punya jamban tidak dikatakan miskin kalau sekarang kalau tidak punya jamban ya berarti miskin. Ini yang kemudian membuat indikator kemiskinan berkembang begitu juga desa secara menyeluruh,” ungkap menteri yang akrab disapa Gus Halim ini.
Selain akar masalah, data, dan solusi yang memanfaatkan kecanggihan teknologi, kolaborasi dengan berbagai pihak juga dibutuhkan dalam membangun desa. Salah satunya dengan melibatkan perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas sumber daya para aktor di desa. Dalam hal ini Gus Halim mengajak UIN KHAS Jember untuk turut terlibat lebih banyak.
“Dalam upaya percepatan pembangunan desa. Kita bangun kemitraan dengan perguruan tinggi pertides. Banyak sekali sinergitas yang kita bangun tentu kita harap UIN KHAS jadi bagian penting dalam kolaborasi,” ujar Doktor Honoris Causa dari UNY tersebut.
Hal ini disambut positif oleh Babun Suharto selaku Rektor UIN KHAS. Dalam sambutan singkatnya, ia menyatakan kesiapan UIN KHAS Jember untuk meningkatkan kualitas para pegiat desa secara akademik.
“Kami senang dengan kolaborasi yang mulia seperti ini. Tentu saja tidak hanya kampus dan Kemendes yang bekerja keras tapi masing-masing individu juga harus semangat,” tegas Babun.
Peningkatan Mutu Kelembagaan di UIN KHAS Jember dihadiri Wakil Rektor 1 Miftah Arifin, Wakil Rektor 2 Moh Chotib, Wakil Rektor 3 Hefni, para dekan, Wakil dekan, pejabat struktural, seluruh civitas akademika di lingkungan UIN KHAS Jember, peserta dosen pembimbing KKN di daerah tertinggal.
Dalam acara ini Gus Halim didampingi Dirjen PPKTrans Aisyah Gamawati, Dirjen PEID Harlina Sulistyorini, Irjen Ekatmawati, dan Kepala BPI Ivanovich Agusta.
Gus Halim Galakkan Inovasi Desa Berbasis Teknologi
JEMBER _ INDEKS.CO.ID — Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar terus mendorong inovasi desa berbasis teknologi. Pengunaan teknologi ini diyakini akan kian mempercepat capaian pembangunan wilayah perdesaan berbasis SDGs Desa.
“Paradigma pembangunan desa, daerah tertinggal maupun transmigrasi sampai hari ini masih konvensional. Banyak keberhasilan tapi saya berpikir sekarang membangun desa harus dilakukan dengan teknologi supaya lebih banyak inovasi dan penggalian potensinya, pengolahan lahannya lebih produktif, dan kekinian,” papar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat mengisi acara Peningkatan Mutu Kelembagaan di UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember, Kamis (31/3/2022).
Selain pemanfaatan teknologi, menurut Gus Halim pembangunan desa juga butuh cara-cara efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Langkah pertama yang harus adalah mengetahui masalah untuk menemukan solusinya. Menurutnya, satu desa dengan lainnya memiliki kondisi yang berbeda-beda, sehingga indikatornya pun harus menyesuaikan. Tidak hanya itu, hal ini juga bersifat dinamis sehingga Kemendes PDTT menciptakan pendataan berbasis SDGs Desa.
“Konsep daerah tertinggal dalam konsep disparitas pasti ada. Adanya daerah tertinggal tidak akan pernah berhenti karena indikatornya dinamis. Dulu orang tidak punya jamban tidak dikatakan miskin kalau sekarang kalau tidak punya jamban ya berarti miskin. Ini yang kemudian membuat indikator kemiskinan berkembang begitu juga desa secara menyeluruh,” ungkap menteri yang akrab disapa Gus Halim ini.
Selain akar masalah, data, dan solusi yang memanfaatkan kecanggihan teknologi, kolaborasi dengan berbagai pihak juga dibutuhkan dalam membangun desa. Salah satunya dengan melibatkan perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas sumber daya para aktor di desa. Dalam hal ini Gus Halim mengajak UIN KHAS Jember untuk turut terlibat lebih banyak.
“Dalam upaya percepatan pembangunan desa. Kita bangun kemitraan dengan perguruan tinggi pertides. Banyak sekali sinergitas yang kita bangun tentu kita harap UIN KHAS jadi bagian penting dalam kolaborasi,” ujar Doktor Honoris Causa dari UNY tersebut.
Hal ini disambut positif oleh Babun Suharto selaku Rektor UIN KHAS. Dalam sambutan singkatnya, ia menyatakan kesiapan UIN KHAS Jember untuk meningkatkan kualitas para pegiat desa secara akademik.
“Kami senang dengan kolaborasi yang mulia seperti ini. Tentu saja tidak hanya kampus dan Kemendes yang bekerja keras tapi masing-masing individu juga harus semangat,” tegas Babun.
Peningkatan Mutu Kelembagaan di UIN KHAS Jember dihadiri Wakil Rektor 1 Miftah Arifin, Wakil Rektor 2 Moh Chotib, Wakil Rektor 3 Hefni, para dekan, Wakil dekan, pejabat struktural, seluruh civitas akademika di lingkungan UIN KHAS Jember, peserta dosen pembimbing KKN di daerah tertinggal.
Dalam acara ini Gus Halim didampingi Dirjen PPKTrans Aisyah Gamawati, Dirjen PEID Harlina Sulistyorini, Irjen Ekatmawati, dan Kepala BPI Ivanovich Agusta.
Penulis : Ria/Kemendes PDTT
Editor: Widyasri
Redaksi/Publizher : Andi Jumawi