JAKARTAKEMENTERIANNasionalREDAKSI

OASE-KIM Dorong PTM Terbatas pada Jenjang PAUD melalui Tiga Gerakan

3861
×

OASE-KIM Dorong PTM Terbatas pada Jenjang PAUD melalui Tiga Gerakan

Sebarkan artikel ini
Listen to this article

INDEKS.CO.ID_Jakarta, 4 November 2021 — Organisasi Aksi Solidaritas Era – Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) mendorong dunia pendidikan, termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan tetap mengombinasikan pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Melalui tiga gerakan yang disiapkan, OASE-KIM berpartisipasi dan menyukseskan PTM terbatas agar anak-anak siap kembali belajar di sekolah.

Bunda PAUD Nasional, Wury Estu Ma’ruf Amin mengatakan PTM terbatas adalah solusi terbaik untuk menangani learning loss pada peserta didik terutama pada jenjang PAUD. “Kita sebagai orang tua harus bergerak bersama menggalakkan kombinasi PTM terbatas dan PJJ untuk memulihkan proses belajar usia PAUD sehingga mereka dapat mengejar kembali mimpi dan cita-citanya,” terang istri Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin dalam acara Hari Inspirasi OASE-KIM di Komplek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jakarta, pada Kamis (4/11).

Menurutnya, pada rentang usia 0 s.d. 8 tahun, anak-anak sedang mengalami proses belajar membaca, menyerap pengetahuan dan juga bersosialisasi dengan sesama. ”Usia ini merupakan usia emas masa tumbuh kembang seseorang. Namun proses tersebut, sempat terhambat karena adanya pandemi yang mengharuskan semua anak-anak usia sekolah melakukan PJJ,” tutur Wury Ma’ruf Amin.

Untuk itu, pada Hari Inspirasi OASE-KIM ini, bunda PAUD seluruh Indonesia sebagai pelaku di sektor luar pendidikan akan bertemu untuk menguatkan semangat dalam menjalankan tiga aksi bergerak bersama. “Ketiga aksi ini adalah cara kita memulihkan kembali pembelajaran berkualitas PAUD sehingga anak-anak Indonesia dapat melakukan PTM terbatas dengan aman, nyaman, dan optimal,” ujar bunda PAUD Nasional.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Bidang I OASE Kabinet Indonesia Maju, Franka Makarim juga mendorong pada masa transisi ini anak-anak sudah mulai masuk sekolah untuk melaksanakan PTM terbatas. “Pemerintah dan kami dari OASE bersama-sama terus mendukung program PTM terbatas dari tingkat PAUD, Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah), dan Dikti (Pendidikan Tinggi). Kami memerlukan lebih banyak lagi kolaborasi antar satuan PAUD, keluarga, dan mitra masyarakat, agar anak-anak yang rentan untuk loss learning selama pandemi dapat kembali belajar bersama,” tutur Franka Makarim.

BACA JUGA  Dua Tahun DPO, Abdul Karim Diamankan Tim Tabur Kejari Bantaeng

Franka Makarim berharap program-program OASE-KIM ini dapat terus menginspirasi seluruh masyarakat untuk melakukan aksi dan mendorong orang tua agar semakin yakin lagi dalam melaksanakan PTM terbatas untuk anaknya yang berusia dini. “Inilah sebabnya Hari Inspirasi OASE dalam acara bergerak bersama menuju PAUD berkualitas kami adakan,” ungkap Franka Makarim.

Gerakan pertama yang disiapkan untuk mendorong PTM terbatas di jenjang PAUD agar anak-anak kembali belajar di sekolah, yakni menyiapkan hal praktis yang bisa dilakukan orang tua. “Orang tua bisa memberikan masukan kepada sekolah terhadap pembelajaran yang efektif dan aman ketika anak kembali ke sekolah,” ujar Franka Makarim dalam taklimat media, di Jakarta, pada Rabu (03/11).

Kedua, lanjut Franka Makarim, kerja sama orang tua dan guru di sekolah harus diperkuat melalui kelengkapan fasilitas pembelajaran untuk memperkaya alat belajar di sekolah. “Biar alat pembelajaran di sekolah itu semakin banyak dan disenangi anak-anak, kita berikan alat pembelajaran edukatif, bisa dengan bahan yang ada di rumah dibawa ke sekolah,” imbuhnya.

Selanjutnya, kata Franka, gerakan terakhir adalah perlunya pembaharuan dekorasi ruang-ruang di sekolah PAUD agar anak-anak lebih senang datang ke sekolah, salah satunya dengan membenahi perpustakaan. “Kita perbanyak akses anak-anak di beberapa titik di sekolah dan membenahi perpustakaan,” jelasnya.

Untuk itu, Franka Makarim berharap orang tua tak terlalu khawatir mengizinkan anak mengikuti PTM terbatas karena pembelajaran telah diatur dengan komprehensif untuk dijalankan. “Pemerintah sudah mengaturnya dalam kebijakan SKB 4 Menteri. Sudah ada protokol kesehatan ketat, ini tinggal bagaimana gotong royong orang tua, sekolah, anak dan pemerintah untuk mensukseskan PTM terbatas,” ujarnya.

Praktik Baik PTM Terbatas pada Jenjang PAUD

BACA JUGA  Peringati HUT RI Ke-76, Pertanahan Bogor Serahkan 179 Sertifikat Tanah

Pada Hari Inspirasi OASE-KIM, Franka Makarim melakukan dialog bersama Bunda PAUD Provinsi Aceh dan Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek. Dalam dialog tersebut, Franka Makarim meminta kepada mereka untuk menceritakan praktik baik PTM terbatas pada jenjang PAUD.

Bunda PAUD Provinsi Aceh, Dyah Erti Idawati mengatakan, salah satu praktik baik pelaksanaan PTM terbatas di daerahnya yakni PAUD di Provinsi Aceh lebih banyak melakukan aktifitas di luar kelas sehingga peserta didik mendapatkan udara segar. Di samping itu, di setiap satuan PAUD juga telah dibentuk tim gugus satuan PAUD, membuat standar operasional pelaksanaan kegiatan PTM terbatas, serta memastikan sarana dan prasana di PAUD bersih dan siap untuk menerima peserta didik kembali bersekolah.

Selanjutnya, kata Dyah di dalam proses belajar PTM terbatas, anak-anak diberi waktu untuk berjemur, minum air putih yang cukup, serta pada waktu datang dan pulang, seluruh warga di satuan pendidikan dilakukan pengukuran suhu badan. “Mudah-mudahan dengan adanya praktik-praktik tersebut serta protokol kesehatan yang ketat pembelajaran dapat dilakukan dengan baik,” ungkap Dyah.

Sementara itu, sebagai upaya peningkatan kualitas PAUD di Kabupaten Trenggalek, Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini mengatakan pada tahun 2019, pihaknya telah mengukuhkan bunda PAUD di kecamatan dan desa. Tujuannya adalah untuk penguatan peran Bunda PAUD di kecamatan dan desa.

Program selanjutnya, lanjut Novita adalah program satu jam bersama ayah. “Meskipun sebaik apapun program kegiatan PAUD, kunci utamanya adalah ada pada orang tua. Harapan kami orang tua ini tidak hanya Ibu saja tetapi ada Ayah yang juga berpengaruh besar dalam tumbuh kembang anak secara optimal,” ucapnya.

Kemudian, kata Novita ada program Sepeda Keren sebagai upaya penanaman karakter pada anak berbasis iman dan takwa. “Bagaimana Kabupaten Trenggalek menumbuhkembangkan ilmu pola asuh yang tepat dalam mendidik anak dan keluarga pada setiap perempuan yang ada di Kabupaten Trenggalek. Di mana perempuan ini adalah Ibu, jantungnya setiap keluarga,” ucapnya.

BACA JUGA  Selayar Jadi MPP Pertama di Wilayah Kepulauan

Untuk mendukung layanan PAUD di wilayahnya masing-masing dalam menjalankan PTM terbatas, OASE-KIM sebagai organisasi bagi para pendamping Menteri Kabinet Indonesia Maju yang turut mendukung dan berperan dalam menyukseskan agenda-agenda prioritas nasional memberikan apresiasi secara simbolis kepada bunda PAUD daerah yang hadir secara luring. Mereka adalah Bunda PAUD Provinsi DKI Jakarta, Fery Farhati Anies Baswedan, Bunda PAUD Kota Tangerang, Aini Suci Wismansyah, dan Bunda Kota Depok, Elly Farida.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Redaksi/Publizher : Andi Jumawi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DILARANG MENCOPY/PLAGIAT DAPAT DI PIDANA

error: Content is protected !!