BOGORJAWA BARATNasionalPRESIDEN

Presiden Apresiasi Seluruh Jajaran dan Masyarakat Natuna dalam Evakuasi WNI dari Tiongkok

576
×

Presiden Apresiasi Seluruh Jajaran dan Masyarakat Natuna dalam Evakuasi WNI dari Tiongkok

Sebarkan artikel ini
Listen to this article

 
BOGOR_INDEKS–Presiden Joko Widodo mengapresiasi kerja sama seluruh pemangku kepentingan dalam proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Minggu, 2 Februari 2020, menyusul wabah virus korona yang melanda negara tersebut. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam keterangannya kepada jurnalis di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, pada Senin, 3 Februari 2020.
“Jadi yang pertama saya sangat mengapresiasi, sangat menghargai apa yang sudah dilakukan oleh kerja tim bersama Kementerian Luar Negeri, TNI, Polri, Kementerian Kesehatan, BNPB, Menko PMK yang mengkoordinir ini, sehingga keputusan kemarin ini yang sudah saya lakukan, saya putuskan evakuasi, dalam waktu yang sangat singkat bisa dilakukan dengan baik, yaitu membawa dari Provinsi Hubei, Kota Wuhan, dibawa kembali ke Tanah Air. Saya mengapresiasi itu,” ungkap Presiden.
Kepala Negara juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat Natuna yang sudah mau membuka diri untuk menerima 243 orang, termasuk 5 orang tim aju, yang dievakuasi dari RRT.
“Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Natuna yang juga sudah memberikan lampu hijau, karena ini adalah saudara-saudara kita sendiri,” ujarnya.
Presiden mengatakan 243 orang tersebut berada dalam kondisi yang sehat. Meski demikian, sesuai dengan protokol kesehatan, semuanya harus mengikuti sejumlah tahapan sebelum bisa bertemu keluarganya masing-masing.
“Tahapan observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka _clean_, bersih, sehingga bisa kembali ke keluarganya masing-masing. Itu adalah protokol kesehatan yang harus kita ikuti,” imbuhnya.
Natuna sendiri dipilih sebagai tempat untuk menampung sementara para WNI tersebut karena beberapa hal, seperti fasilitas bandara hingga kesiapan tim kesehatan. Presiden mengungkapkan, sebelumnya ada beberapa tempat alternatif untuk evakuasi, misalnya Morotai dan Biak.
“Kita memang untuk turun itu memerlukan landasan, memerlukan _runway_ sehingga pesawat bisa turun, tidak semua pulau bisa dipakai. Kemudian juga kita mengukur tingkat kesiapan dari tim kesehatan yang ada di situ, sehingga keputusan dari tim adalah di Natuna. Saya kira kita memerlukan kebesaran hati seluruh masyarakat Indonesia. Apapun, mereka adalah saudara-saudara kita,” tandasnya.
Kabupaten Bogor, 3 Februari 2020
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden.
Redaksi : Andi Jumawi

BACA JUGA  Hadir Di Tomoni. Makan Gratis Tanpa Syarat Untuk Semua

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DILARANG MENCOPY/PLAGIAT DAPAT DI PIDANA

error: Content is protected !!