Konawe Utara, INDEKS.CO.ID – Babak baru penguatan pertahanan sekaligus pembangunan daerah segera terwujud di Sulawesi Tenggara. Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad), Mayjen TNI Zainuddin, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Konawe Utara, Kamis (18/9/2025), untuk meninjau lokasi rencana pembangunan Pangkalan Udara Angkatan Darat (Lanudad) di Kecamatan Langgikima.
Kedatangan jenderal bintang dua ini disambut langsung oleh Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumanggeruka, Bupati Konut, H. Ikbar, S.H., M.H., serta jajaran Forkopimda Sultra dan Konut di Bandara Haluoleo Kendari.
BACA JUGA :
Usai penyambutan, rombongan melanjutkan agenda Focused Group Discussion (FGD) Akhir Feasibility Study, Masterplan, dan Detail Engineering Design pembangunan Lanudad Konasara di Hotel Claro Kendari. FGD ini turut menghadirkan unsur pemerintah daerah, akademisi Universitas Hasanuddin, hingga kepala OPD lingkup Pemda Konut.
Mayjen TNI Zainuddin menegaskan, Lanudad Konasara merupakan bagian dari rencana strategis TNI AD 2024–2029. Fasilitas ini dirancang sebagai pangkalan alutsista terpadu yang dapat menampung helikopter, pesawat angkut, hingga drone (UAV).
“Lanudad bukan hanya memperkuat gelar pasukan TNI AD, tetapi juga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Dukungan pemerintah daerah sangat luar biasa,” ungkap Mayjen TNI Zainuddin.
Bupati Konut, H. Ikbar, menyatakan dukungan penuh atas pembangunan Lanudad. Pemda telah menyiapkan 184 hektar lahan dari total kebutuhan sekitar 300 hektar sebagai lokasi pembangunan.
BACA JUGA :
“Kami sudah mengalokasikan dalam proses penganggaran. Semoga pembangunan ini berjalan lancar dan memberi manfaat besar bagi masyarakat Konawe Utara,” kata Ikbar.
Lebih dari sekadar pangkalan militer, Lanudad Konasara juga diarahkan sebagai bandara komersial yang kelak bernama Bandara Konasara. Kehadirannya diharapkan mampu membuka akses ekonomi baru, memperkuat konektivitas, serta menjadikan Konawe Utara sebagai pintu gerbang strategis di kawasan timur Indonesia.
Dengan letaknya di perbatasan Sulawesi Tenggara–Sulawesi Tengah, proyek strategis ini bukan hanya mempertegas postur pertahanan nasional, tetapi juga diyakini menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi dan investasi baru bagi Konawe Utara dan sekitarnya.(TIM)
Redaksi/Publizher – Andi Jumawi
