BULUKUMBA, INDEKS.co.id – Suasana sempat memanas di jalur provinsi Kelurahan Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Senin siang (25/8/2025). Puluhan nelayan Situbaru menggelar aksi protes dan menutup jalan, menolak penggunaan jaring tenggiri yang dinilai merugikan mereka.
Aksi massa bahkan berlanjut ke depan Gedung DPRD Bulukumba. Namun berkat kesigapan aparat Polsek Ujung Bulu dibantu personel Polres Bulukumba, situasi perlahan dapat dikendalikan.
Di tengah aksi di darat, muncul pula kabar adanya dugaan penyanderaan nelayan Bulukumba oleh nelayan dari luar daerah. Menyikapi laporan tersebut, tim gabungan TNI-Polri, Dinas Perikanan, dan pemerintah setempat segera bergerak melakukan patroli laut menggunakan kapal perikanan.
Patroli menemukan sejumlah perahu nelayan yang ditinggalkan di tengah laut. Perahu-perahu itu kemudian diamankan ke pesisir Situbaru.
Kapolsek Ujung Bulu, AKP H. Amri, S.Pd.I., M.M., menegaskan bahwa isu penyanderaan tidak benar. Ia menyebut yang terjadi hanyalah kesalahpahaman antar nelayan hingga memicu saling lempar batu di perairan.
“Tidak ada penyanderaan. Yang terjadi hanya kesalahpahaman yang berujung keributan. Semua nelayan sudah kembali ke darat dengan perahu masing-masing,” tegas AKP Amri.
Sementara itu, Kapolres Bulukumba, AKBP Restu Wijayanto, S.I.K., turun langsung ke lapangan untuk menenangkan warga sekaligus memastikan keamanan tetap terjaga.
Dalam imbauannya, Kapolres mengajak para nelayan agar menahan diri serta menyerahkan penyelesaian persoalan melalui jalur hukum.
“Tenangkan diri, mari kita hindari tindakan yang bisa merugikan. Aparat hadir untuk menjaga, membantu, dan melindungi masyarakat,” ujar Kapolres Restu dengan nada menenangkan.
Berkat langkah cepat aparat, situasi kembali kondusif. Aktivitas nelayan maupun arus lalu lintas di jalur provinsi Situbaru kini berangsur normal.
Redaksi/Publisher: Andi Jumawi
















