SOPPENG, INDEKS.co.id – Rapat evaluasi tahap I sekaligus persiapan pengadaan tahap II program Serapan Gabah Petani (Sergap) digelar tertutup di Hark Café Malaka, Kabupaten Soppeng, Rabu (20/8/2025).
Pantauan di lokasi, pertemuan berlangsung di ruang terbatas tanpa akses bagi awak media untuk meliput jalannya rapat.
Kepala Cabang (Pinca) Bulog Soppeng, Abd Halim Sarro, yang baru beberapa hari menjabat, enggan memberikan keterangan terkait hasil evaluasi maupun target serapan yang telah dicapai. Saat dikonfirmasi wartawan usai rapat, ia hanya menjawab singkat.
“Oh nanti ya,” ucap Abd Halim sambil bergegas meninggalkan lokasi.
Sikap tertutup tersebut menimbulkan tanda tanya, mengingat program Sergap merupakan salah satu instrumen penting pemerintah dalam menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani sekaligus memastikan ketersediaan beras nasional.
Ketertutupan informasi ini dikhawatirkan berimplikasi pada transparansi dan akuntabilitas program Sergap di Soppeng. Masyarakat berharap Bulog dapat lebih terbuka, sehingga komunikasi antara pemerintah, petani, dan publik bisa terjalin secara lebih baik.
Hal ini tentunya sangat disayangkan karena publikasi secara terbuka kegiatan dan program Sergap Pemerintah ini seharusnya tersebar luas baik itu kebijakan maupun keputusan seharusnya di ketahui masyarakat. Terlebih lagi disaat sekarang ini sudah memasuki musim panen. Program Asta Cita Presiden Prabowo yang melibatkan semua unsur untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional sepertinya diabaikan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pada tahap pertama Bulog Soppeng telah menyerap sekitar 86 ribu ton gabah dengan nilai kurang lebih Rp559 miliar.
(Tim)
Redaksi/Publizher ; Andi Jumawi
