Lombok Timur, indeks.co.id — Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura terus berupaya dalam mengawal ketersediaan benih bawang putih. Pada tahun 2023, Direktorat Perbenihan Hortikultura kembali menginisiasi kegiatan kerjasama swakelola dalam penyediaan benih hortikultura, khususnya penyediaan benih bawang putih.
Direktur Perbenihan Hortikultura, Inti Pertiwi Nashwari menyatakan program swakelola benih bawang putih tahun ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan. Kegiatan swakelola ini dimaksudkan untuk menyediakan benih bawang putih dalam rangka pemenuhan kebutuhan benih bawang putih pada program pengembangan kampung bawang putih pada tahun 2024.
“Kegiatan kerjasama swakelola ini menjadi langkah antisipasi agar tidak terjadi lagi kegagalan pemenuhan target kampung bawang putih seperti pada tahun 2022,” demikian dikatakan Inti Pertiwi dalam acara panen raya bawang putih program swakelola Musim Tanam 2023 di Sembalun, Lombok Timur, Selasa (25/7/2023).
Panen ini bersama bersama perwakilan dari Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Wakil Bupati Lombok Timur, Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kepala Dinas Pertanian Kab Lombok Timur, Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih NTB, beserta jajaran Forkopimda di lahan milik Kelompok Tani Pusuk Pujata.
Inti menjelaskan hasil panen raya bawang putih ini untuk dipergunakan sebagai calon benih Kampung Bawang Putih tahun 2024. Pasalnya, kebutuhan benih bawang putih pada tahun 2024 sebanyak 600 ton, sehingga diharapkan kebutuhan benih dapat dipenuhi sebagian dari hasil panen program swakelola ini.
“Saya merasa bangga dan yakin terhadap hasil swakelola penyediaan benih bawang putih di Sembalun akan berhasil, melihat pertanaman, hasil panen dan komitmen dari Kelompok Tani Pusuk Pujata untuk memenuhi target swakelola. Hasil panen bawang putih ini, umbinya cukup besar, hampir sama dengan bawang putih impor,” jelasnya.
“Karena itu, kami siap melakukan pendampingan dalam hal teknis dan dukungan permodalan untuk pengembangan bawang putih di Sembalun,” imbuh Inti.
Kegiatan swakelola penyediaan benih bawang putih ini dilaksanakan di daerah Sembalun, Lombok Timur Nusa Tenggara Barat yakni wilayah yang telah dikenal sebagai sentra produksi bawang putih sejak tahun 1980-an. Sampai tahun 1990-an, Sembalun mengalami masa kejayaan sebagai produsen bawang putih lokal yang memasok kebutuhan bawang putih hampir seluruh Indonesia. Namun setelah masuknya bawang putih impor, kejayaan bawang putih dari Sembalun perlahan mulai menurun.
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Timur, Rumaksi menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan bawang putih di Sembalun. Ini mengingat kejayaan bawang putih sembalun di masa lampau yang memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi petani Sembalun.
“Melalui event ini tentunya kami sangat berharap pemerintah pusat semakin memberikan perhatian dan fasilitasi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pupuk, agar produksi dan produktifitas bawang putih di Sembalun terjaga,” ucapnya.
Ketua Kelompok Tani Pusuk Pujata, Egi Frisma menyatakan bersama anggota Kelompok taninya berkomitmen untuk menyediakan benih bawang putih sebanyak 72 ton setara dengan luas pertanaman 18 ha, dengan varietas Lumbu Putih dan Sangga Sembalun. Kegiatan swakelola ini dapat memberikan dampak yang baik bagi petani, di samping itu kebutuhan pupuk saprodi melalui swakelola ini dapat dipenuhi secara optimal, sehingga hasilnya juga optimal.
“Program seperti ini menjadi bentuk program yang sangat baik dalam pengembangan bawang putih. Melihat hasil panen bawang putih hari ini telah memberikan gambaran dan bukti bahwa bawang putih lokal dapat menghasilkan umbi bawang yang besar, hampir sama dengan umbi bawang putih impor,” cetusnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan panen ini menjadi awal menentukan untuk proses penyediaan benih berikutnya. Harapanya, hasil panen ini dapat memenuhi persyaratan standar benih yang dibutuhkan.
“Kelompok tani Pusuk Pujata perlu terus memperhatikan penanganan pasca panen dari hasil panen benih bawang putihnya. Berbagai hal yang dapat menimbulkan kerusakan benih dan penyusutan selama penyimpanan di gudang perlu dikendalikan,” ujarnya.
“Muara dari arahan Direktur Jenderal Hortikultura ini tiada lain adalah agar benih bawang putih yang disediakan dari program swakelola ini benar-benar memenuhi standar tinggi sebagai benih bermutu,” sambung Prihasto.
Sebagai informasi, bersamaan dengan acara panen tersebut juga dilaksanakan ubinan untuk mengetahui taksiran produksi bawang putih dari program swakelola ini. Ubinan dilaksanakan oleh penyuluh pertanian di Kecamatan Sembalun. Sesuai hasil ubinan panen dihasilkan potensi produksi bawang putih sebesar 34,5 ton (berat panen basah). Angka ini jauh melebihi jumlah panen yang biasa diperoleh oleh petani di sembalun yang rata-rata sebanyak 24 ton basah.(NN/SY)
Redaksi/Publisher : Andi Jumawi