Jakarta_indeks.co.id–Selain kebijakan yang kurang tepat dan sering gonta-ganti, penyebab lain belum tertanganinya pandemi Covid-19 dengan baik adalah karena kepemimpinan dan perilaku pejabat pemerintah.
Tokoh bangsa DR. Rizal Ramli menyoroti ledakan kasus Covid-19 akhir-akhir ini. Angka penambahan kasus termasuk yang meninggal dunia tidak main-main.
“Tidak ada tanda-tanda berkurang,” ujar Rizal Ramli, Rabu (7/7).
Menurut pakar ekenomi kerakyatan ini, pemerintah tidak fokus pada taget. Malah yang ada, sibuk mengancam sana-sini.
“Karena lord of mop, bahasa Medan: mop=bluffing, sibuk ngancem yang berbeda pendapat, bukannya fokus pada target-target dan timeline konkrit,” ujar Rizal Ramli.
Saat ini pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Sebelumnya, ada PPKM Mikro, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan PSBB Transisi.
Data per Selasa kemarin (6/7), yang terkonfirmasi positif bertambah 31.189 orang, sehingga total 2.345.019 orang. Yang meninggal bertambah 728 orang, totalnya menjadi 61.868 orang. Adapun yang sembuh, bertambah 15.863 orang, sehingga total 1.958.553 orang.
(Red*/Andi Jumawi)