PAMEKASAN,indeks.co.id
Pembangunan Saluran Penyedia Air Minum (SPAM) yang merupakan salah satu program bantuan dari Pemerintah untuk mengatasi masalah krisis air bersih kebutuhan masyarakat di daerah rawan terdampak kekeringan, di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, jumat, 21 Juni 2019, nampaknya belum sepenuhnya dinikmati secara maksimal oleh masyarakat Pantura daerah rawan air bersih kabupaten setempat, lantaran banyak yang mangkrak tak berfingsi.
Dari sejumlah titik lahan pembangunan SPAM bantuan pemerintah untuk kebutuhan masyarakat di daerah rawan kekeringan yang diketahui mangktak tak berfungsi, salah satunya berada di daerah Desa Tampojung Tengah, Kecamatan Waru Pamekasan.
Disenyalir, hal itu terjadi karena faktor minimnya kepedulian Pemerintah Daerah setempat terhadap keberfungsiannya SPAM pasca pembangunan selesai. Perintah daerah setempat, terkesan membiarkannya tampa ada pengecekan dan perawatan secara berkala.
Akibat masalah ini, masyarakat disekitar lokasi terpaksa harus rela mengeluarkan dana pribadinya untuk memfungsikan SPAM agar bisa kembali beroperasi. Hal Itu dilakukan, karena masyarakat sekitar sangat membutuhkan air bersih. Sekalipun, Dana pribadi yang harus dikeluarkan untuk perbaikan, mencapai jutaan rupiah.
“Sudah sekitar 4 tahun Pos PAM ini tak ada perhatian dari pemerintah setempat. jadi, untuk mengaktifkan kembali berfungsi terpaksa kami mengeluarkan biaya sebesar kurang lebih Rp. 1.500 ribu. Itupun gak diganti oleh pihak terkait,” kata Ratun, Masyarakat petani setempat yang tanahnya di tempati lahan Pembangunan SPAM.(21/06/2019).
Hasil Imput data disekitar lokasi lahan, pembangunan SPAM tersebut kurang lebih sudah berdiri empat tahun lamanya. Pembangunan SPAM, berdiri kisaran di tahun 2016. Namun keberadaannya kurang begitu menguntungkan bagi masyarakat sekitar. Kesannya, ketika ditemukan ada kerusakan, pihak terkait tidak begitu memperhatikan.
Hingga berita ini ditayangkan, tidak ada keterangan resmi dari Bapak Muharram selaku Kepala Dinas Kawasan Perumahan dan Permukiman Pamekasan (DKPP) . Meski dihubungi via sms dan telephon selulernya oleh salah satu perwakilan dari awak media, Muharram, Kapala DKPP pamekasan itu tidak meresponnya.
Laporan : Nang
Publizher/Redaksi : AJM