Soppeng, INDEKS.co.id – Pemerintah Kelurahan Botto terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas layanan dasar masyarakat. Senin (14/7/2025), Lurah Botto, H. Munadir Nurdin, S.Sos, secara resmi membuka Musyawarah Kelurahan Penataan Lembaga Posyandu 6 SPM — forum strategis untuk membentuk tim pembina dan pengurus Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang akan menjalankan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di Balai Kelurahan Botto, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kegiatan yang digelar di aula kelurahan ini menjadi momentum penting dalam mengokohkan komitmen pelayanan kesehatan berbasis komunitas yang menyeluruh, berkelanjutan, dan inklusif.
“Kami menyambut baik kehadiran seluruh pemangku kepentingan, terutama dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Kegiatan ini bukan sekadar musyawarah biasa, tapi wujud keseriusan kami membangun kelembagaan Posyandu yang kuat, profesional, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” tegas H. Munadir dalam sambutannya.
Menurutnya, Posyandu bukan hanya tempat penimbangan dan imunisasi, tetapi juga pusat edukasi, promosi kesehatan, dan garda terdepan pencegahan penyakit. Untuk itu, dibutuhkan pengurus yang solid, kader yang berdedikasi, serta sinergi yang kokoh antara masyarakat dan pemerintah.
“Kami berharap tim pembina dan pengurus Posyandu yang terpilih dapat menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Bersama kita wujudkan masyarakat Botto yang sehat, peduli, dan tangguh secara sosial,” tambahnya.
Musyawarah ini juga menjadi sarana untuk menyamakan persepsi seluruh unsur kelurahan terhadap arah kebijakan kesehatan berbasis 6 SPM, mulai dari pelayanan ibu hamil, bayi dan balita, hingga penanggulangan gizi buruk dan penyakit menular.
Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, antara lain: Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Soppeng, Kepala Puskesmas Salotungo, Ketua TP PKK Kelurahan Botto, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Ketua LPMK, Kepala Pustu dan Bidan Kelurahan, para Ketua RT/RW, serta seluruh Kader Posyandu se-Kelurahan Botto.
Suasana musyawarah berlangsung dinamis dan penuh semangat kebersamaan. Para peserta menyampaikan berbagai masukan demi terbangunnya sistem Posyandu yang lebih tertata, terukur, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Dengan kegiatan ini, Kelurahan Botto menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam reformasi layanan dasar kesehatan di tingkat kelurahan, sekaligus bukti nyata bahwa pembangunan manusia dimulai dari unit terkecil pemerintahan — bersama, dari bawah, untuk semua.(Tim/AJM)
Redaksi/Publizher ; Andi Jumawi
















