Puncak, Papua – INDEKS.co.id — Semangat kebersamaan antara prajurit TNI dan masyarakat kembali terwujud di pedalaman Papua. Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti yang bertugas di Pos Pintu Jawa, Distrik Mage’Abume, Kabupaten Puncak, bergotong-royong bersama warga Kampung Wombru untuk menyiapkan lokasi tradisi bakar batu—ritual adat yang sarat makna persatuan dan syukur bagi masyarakat Papua.
Dipimpin langsung oleh Danpos Letda Inf Risal, para prajurit turun tangan membersihkan lahan bersama warga. Dengan alat sederhana seperti parang dan kapak, mereka menebas semak belukar dan merapikan area yang akan dijadikan tempat pelaksanaan ritual. Suasana penuh kehangatan terasa ketika prajurit dan masyarakat bahu membahu tanpa sekat.
“Ini bukan hanya kegiatan karya bakti, tetapi bentuk nyata bahwa TNI hadir untuk rakyat. Kami ingin menjadi bagian dari tradisi dan kehidupan sosial masyarakat Papua,” ujar Letda Risal. Ia menekankan bahwa kehadiran Satgas bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk membangun kedekatan dan kepercayaan dengan masyarakat setempat.
Tradisi bakar batu sendiri merupakan upacara penting bagi masyarakat pegunungan Papua, di mana berbagai jenis makanan seperti daging dan umbi-umbian dimasak secara tradisional di atas batu panas. Selain sebagai ungkapan syukur, momen ini juga menjadi simbol persaudaraan dan kebersamaan.
Warga Kampung Wombru menyambut positif keterlibatan Satgas TNI. “Kami sangat bersyukur. Kehadiran mereka bukan hanya membantu tenaga, tapi membawa semangat dan kedekatan seperti keluarga sendiri,” ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat dengan penuh haru.
Di tengah suhu dingin khas pegunungan Papua, api bakar batu nantinya akan menyala hangat—menyatukan rasa syukur, kebudayaan, dan solidaritas antara TNI dan rakyat. Sebuah gambaran harmonis bahwa di pelosok negeri, semangat persatuan tetap hidup dan menyala.
(Tim Redaksi INDEKS.co.id | Publikasi: Andi Jumawi)