Puncak, Papua | INDEKS.co.id — Di balik panorama hijau Pegunungan Tengah Papua dan langit biru yang membentang luas, prajurit TNI dari Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti melangkah membawa lebih dari sekadar tugas militer. Mereka datang membawa harapan, menyapa masa depan melalui tangan-tangan kecil di Kampung Wombru, Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak, Selasa (3/6/2025).
Lewat Pos Pintu Jawa, para prajurit menyambangi kampung terpencil itu bukan dengan perlengkapan tempur, melainkan dengan buku tulis, pulpen, dan senyuman tulus. Misi mereka kali ini bertajuk kemanusiaan, menjangkau anak-anak yang haus akan kasih dan pendidikan.
Kehadiran prajurit disambut antusias oleh anak-anak Wombru. Dengan mata berbinar dan tawa ceria, mereka menerima bingkisan alat tulis dari para tentara yang kini lebih tampak seperti sahabat daripada penjaga perbatasan.
Letda Inf Risal, Danpos Pintu Jawa, mengatakan bahwa kehadiran mereka adalah bentuk kepedulian dan cinta terhadap generasi penerus bangsa.
“Anak-anak ini adalah titipan masa depan. Kami ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri. Kami mungkin bukan guru, tapi kami ingin menjadi bagian dari perjalanan mereka meraih mimpi,” ujar Letda Risal penuh haru.
Dokumentasi kegiatan tersebut memperlihatkan interaksi hangat antara prajurit dan anak-anak. Tawa lepas, pelukan tulus, hingga bingkisan sederhana menjadi simbol penghubung dua dunia: dunia penjaga negara dan dunia masa depan Papua.
Lebih dari sekadar tugas, aksi sosial ini mencerminkan bahwa Satgas Yonif 700/WYC hadir bukan hanya untuk menjaga kedaulatan wilayah, tetapi juga untuk memperkuat jembatan kemanusiaan, khususnya dalam membuka akses pendidikan di wilayah terisolasi.
Pesannya jelas: pendidikan adalah hak setiap anak Indonesia, dan harapan tak pernah terhalang oleh jarak, keterbatasan, atau bahkan medan yang berat.
(Tim INDEKS/AJM)
Editor: Andi Jumawi
