KONSEL, indeks.co.id — Peringatan Isra Mi’raj Tahun 1446 H/2025 M diperingati warga RT 09 di Masjid Ummi Hj Suti’ah BTN Khalifah Residence Desa Konda Satu Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu 26 Januari 2025 (26 Rajab 1446 H).
Acara dimulai dengan Pengajian Ayat Suci Al Qur’an oleh Ustadz Jamil Surat Al Isra dilanjutkan dengan penampilan anak-anak TPA Masjid Ummi Hj Suti’ah.
Pada peringatan Isra Mi’raj ini, Dr H. Ibrahim Wuekero sebagai Ketua Panitia memberikan sambutan dan ucapan terimakasih kepada Ustadz Dr H. Danial Lc.,M.Th.I Direktur Ma’had Al Jamiah IAIN Kendari yang telah menyempatkan waktunya untuk hadir di Masjid Ummi Hj Suti’ah membawakan hikmah Isra Mi’raj, kepada Kepala Desa Konda Satu Bapak Agussalim,S.Sos., MAP serta permohonan maaf atas ketidakhadiran Developer BTN Khalifah Residence Bapak Rian beserta isteri karena adanya kegiatan yang tidak bisa ia tinggalkan diluar daerah. Sehingga tak sempat hadir pada peringatan Isra Mi’raj ini.
Selain itu, ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada warga BTN terkhusus kepada seluruh jamaah Masjid yang telah hadir di peringatan Isra Mi’raj ini.
Sambutan Kades Konda Agussalim, S.Sos.,MAP menyampaikan ucapan rasa syukur dan bangga serta terimakasihnya kepada warga desa Konda Satu terkhusus warga BTN Khalifah Residence yang mana tetap bersama-sama dalam pelaksanaan Isra Mi’raj tahun ini.
“Kita patut bersyukur karena diberikan umur yang panjang dan kesehatan serta nikmat keimanan sehingga tahun ini kita masih sempat melaksanakan peringatan Isra Mi’raj di Masjid Ummi Hj Suti’ah dimana dengan antusias para warga dan jamaah acara sederhana ini dapat kita laksanakan, “ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa, Bulan Suci Ramadhan sudah semakin dekat sehingga kita tentunya harus bersiap-siap dan tentunya kita semua warga Desa Konda satu sangat berharap adanya kerjasama yang baik dengan semua warga dalam menjaga lingkungan kita semua. Terutama menjaga kebersamaan dalam pelaksanaan ibadah di Masjid kita ini, ujarnya.
Hikmah Isra Mi’raj oleh Dr H. Danial Lc.,M.Th.I Direktur Ma’had Al Jamiah IAIN Kendari, yang juga merupakan Da’i terbaik I MTQ VII KORPRI tingkat Nasional tahun 2024 yang diselenggarakan di Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Dr H. Danial mengatakan bahwa dari peristiwa Isra Miraj ini mengingatkan kita Mujizat Nabi dimana Beliau diperjalankan oleh Allah SWT hanya setengah malam dimana saat itu, Rosulullah dalam keadaan berduka karena Isteri dan Paman Beliau meninggal dunia, tahun itu di kenal dengan nama tahun berduka (Amul Husni).
Hikmah yang bisa kita petik dari Isra Miraj adalah, Nabi dalam keadaan berduka namun Beliau tidak ke mana-mana akan tetapi Nabi menyandarkan dirinya ke Masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mengajarkan kita tempat terbaik untuk kita datangi ketika kita menghadapi masalah tempat terbaik untuk kita datangi adalah Masjid.
Kedua ketika itu Rosulullah sebelum diberangkatkan Isra Miraj, Rosulullah SAW dibersihkan dibela dadanya dibersihkan hatinya untuk menghadap kepada Allah SWT. Hal ini memberikan kita suatu contoh ketika kita hendak menghadap kepada Allah SWT agar supaya membersihkan tubuh, diri secara jasmani maupun secara bathin ketika hendak menghadap Allah SWT untuk melaksanakan Sholat Lima Waktu.
Perjalanan Isra Miraj ini dibagi dua yaitu Isra adalah Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqza dan Mi’raj itu perjalanan Rosulullah SAW dari Masjidil Aqza ke Sindratul Muntaha.
Isra Miraj adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW membawa perintah Sholat lima waktu. Setiap tahunnya, Isra Miraj selalu dimeriahkan oleh kaum muslimin sebagai salah satu hari bersejarah dalam Islam.Peristiwa Isra Miraj terjadi setahun sebelum Nabi SAW hijrah. Perjalanan itu terjadi pada malam Senin usai Rasulullah SAW pulang dari Thaif.
Nabi Muhammad SAW mengendarai buraq, yaitu hewan berwarna putih dengan ukuran tubuh lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari bagal. Hewan itu membawa Rasulullah SAW hingga tiba di Baitul Maqdis.
Sesampainya di Baitul Maqdis, Nabi SAW menambatkan buraq tersebut dan beliau masuk ke Masjidil Aqsa untuk mendirikan salat dua rakaat. Setelah keluar, Malaikat Jibril mendatangi Rasulullah SAW membawakan segelas arak dan segelas susu. Beliau SAW lantas memilih susu dan Jibril berkata, “Engkau telah memilih fitrah.”
Setelah itu, Allah SWT menaikkan Rasulullah SAW bersama Malaikat Jibril ke langit pertama. Jibril pun meminta penjaga pintu langit agar membukakan pintunya. Malaikat penjaga pintu bertanya, “Siapa kamu?”
Jibril menjawab, “Aku Jibril.”
Penjaga langit bertanya lagi, “Siapa yang bersamamu?”
Dia menjawab, “Muhammad.”
Penjaga pintu langit kembali bertanya, “Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah?)”
Jibril menjawab, “Dia memang diutus (untuk naik menghadap Allah).”
Maka pintu langit itu pun terbuka untuk Rasulullah SAW dan Malaikat Jibril. Di langit pertama ini, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Adam AS dan menyambutnya serta mendoakan kebaikan untuk Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan ke langit-langit berikutnya. Saat hendak memasuki pintu langit, penjaga pintu menanyakan hal yang sama kepada Malaikat Jibril seperti saat di langit pertama.
Nabi Muhammad SAW juga bertemu beberapa nabi di setiap lapisan langit. Para nabi menyambut dan mendoakan kebaikan untuknya.
Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS di langit kedua, Nabi Yusuf AS di langit ketiga, Nabi Idris AS di langit keempat, Nabi Harun AS di langit kelima, Nabi Musa AS di langit keenam, dan Nabi Ibrahim AS di langit ketujuh.
Setelah itu, Malaikat Jibril membawa Rasulullah SAW ke Sidratul Muntaha. Rasulullah SAW diperlihatkan tanda-tanda kebesaran Allah SWT saat berada di sana. Allah SWT pun memberikan wahyu dan mewajibkan salat 50 kali dalam sehari semalam.
Kemudian, Rasulullah SAW turun (dari langit ketujuh) dan bertemu dengan Nabi Musa AS. Nabi Musa AS menanyakan perihal perintah Allah SWT yang diberikan kepada Rasulullah SAW. Mendengar bahwa Allah SWT mewajibkan salat 50 kali sehari semalam, Nabi Musa AS pun meminta Nabi Muhammad SAW untuk meminta keringanan kepada Allah SWT.
“Kembalilah menemui Tuhanmu dan mintalah keringanan kepada-Nya. Sebab, umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Aku telah menguji bani Israil,” ucap Nabi Musa AS.
Rasulullah SAW kemudian menghadap Allah SWT dan memohon keringanan atas saran Nabi Musa AS. Allah SWT pun memberikan keringanan lima salat dan Rasulullah SAW terus mondar-mandir menemui Nabi Musa AS dan Allah SWT. Hingga akhirnya Allah SWT memberi keringanan dengan mewajibkan salat 5 waktu dalam sehari semalam.
Selain menerima salat lima waktu, Rasulullah SAW dipersilahkan masuk surga. Hal ini diceritakan dalam riwayat Bukhari dalam Shahih-nya. Beliau SAW bersabda,
“Jibril membawaku ke (pohon) Sidratul Muntaha yang diselimuti oleh berbagai warna yang tidak dapat kukatakan warna apa itu. Kemudian aku dipersilakan masuk ke surga yang di dalamnya terdapat dinding-dinding dari mutiara dan tanahnya bubuk kesturi.”
Selanjutnya Ustadz Danial mengatakan bahwa ada tiga peristiwa penting yang di alami oleh Rosulullah SAW yang senantiasa harus kita ingat yakni, pertama pada tanggal 17 Ramadhan dimana tanggal 17 Ramadhan merupakan peristiwa Nuzulul Qur’an (turunnya) Alquran sebagai bentuk peletakan batu pertama agama kita dengan turunnya surah “Iqra Bismirabbikalladzii Khalaq” kemudian kedua peristiwa yang terjadi pada tanggal 27 Rajab dimana Nabi SAW pada saat itu melaksanakan Isra dan Mi’raj untuk menerima perintah Sholat lima waktu, dalam hadits Rosulullah SAW bersabda “Assholatu Imaduddin” Sholat itu tiangnya Agama”, sebagai peletakkan tiang agama (Sholat). Kemudian yang ketiga pada tanggal 9 Zulhijjah pada saat Nabi melaksanakan Haji Wadah turun ayat Surat Almaidah ayat 3 ayat kesempurnaan “Al-yauma akmaltu lakum dīnakum wa atmamtu ‘alaikum ni’mati wa raditu lakumul-islama dina. Ini adalah penutup dari kesempurnaan ajaran-ajaran Rosulullah SAW,ucap Ustadz Danial.
Peringatan Isra Mi’raj di tutup dengan Doa, oleh Imam Masjid Ummi Hj Suti’ah Dr H.Ibrahim Wuekero.
Hadir pada kegiatan ini Drs H.Ibrahim Wuekero Imam Masjid, Kepala Desa Konda Satu, Agussalim, S.Sos., M.Ap, RT 9 Desa Konda Satu (BTN Khalifah Residence) Moelya,SE, Ira Nurfyanti, SE, Kartini, SE, Ustadz Jamil serta para Jamaah Masjid Ummi Hj Suti’ah..(AJM)
Redaksi/Publisher ; Andi Jumawi