SOPPENG, indeks.co.id – Keluarga besar Haseng, ayahanda Haji Suwardi dikenal sangat dermawan dalam hal kegiatan keagamaan. Sejumlah rumah ibadah dibangun berkat kebaikan hatinya. Meskipun ia tidak menginginkan tindakan baiknya diumbar ke media, cerita tentang kebaikan dan keprihatinan hatinya menyebar dengan cepat melalui mulut ke mulut warga setempat.
Contohnya, tak lama yang lalu, Haji Suwardi Haseng, bersama jamaah Masjid Cangadi di Liliriaja, mengalami peristiwa menakjubkan pada Rabu 21 Agustus 2024. Sepulang dari Makassar, Haji Suwardi – yang secara takdir berkunjung ke masjid sebagai tempat berdiri untuk melaksanakan shalat magrib – mengeluarkan vacuum cleaner dari mobilnya. Sejumlah tokoh masyarakat yang mengenalnya menjenguknya dan berbincang-bincang beserta para jamaah masjid di sekitar waktu itu.
Namun, apa yang terjadi selanjutnya, sedikit mengagetkan para jamaah. Haji Suwardi memberikan mesin vakum tersebut secara cuma-cuma kepada masjid setempat. Beberapa jamaah terkejut, mengingat awalnya tidak pernah meminta bantuan dari H. Suwardi. Salah satu pengurus yang ada di masjid tersebut berkata, “Kami yang sangat memerlukan alat ini sangat berterima kasih kepada Pak Aji atas kebaikan hatinya.”
Mencari tahu lebih lanjut, kebaikan hati Haji Suwardi muncul ketika beliau melaksanakan sholat di masjid yang sama sebelumnya, beberapa hari sebelum kejadian tersebut. Pada saat Haji Suwardi sujud, ia memerhatikan ada banyak debu dari karpet masjid yang menempel di jidatnya. Kemudian, ia merasa khawatir bahwa jamaah masjid akan menghadapi masalah serupa karena kurangnya perawatan terhadap karpet, sehingga dia memutuskan untuk membeli vacuum cleaner tersebut di Makassar dan membawanya saat kembali nanti.
Beberapa hari sebelumnya, di wilayah Cacalepeng, Liliriaja, Haji Suwardi bersama pasangannya, memiliki singkatan SUKSES, bergotong-royong dengan warga setempat untuk melakukan renovasi pada Masjid. Haji Suwardi mempersembahkan tim seperti “Kerja Tanpa Tunggu” untuk mengerjakan proyek renovasi. Dalam waktu singkat, tim tersebut berhasil bergotong-royong membangun halaman dan jalan di sekitar masjid dengan bantuan alat berat yang digunakan oleh para pekerja.
Dari kisah ini, dapat dilihat bagaimana Haji Suwardi terkenal atas keprihatinan dan ketulusannya dalam berbuat baik untuk kepentingan publik, khususnya dalam hal keagamaan. Kisah hidup ini menunjukkan kepada banyak teman-teman di sekitar Haji Suwardi untuk mengikuti jalan yang sama dan melakukan perubahan kecil namun signifikan pada lingkungan mereka. Terima kasih Haji Suwardi! (NN/IE)
Redaksi/Publizher ; Andi Jumawi
