SERAM BAGIAN BARAT _ indeks.co.id – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republibyk Indonesia (BKKBN RI), Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) lakukan kunjungan kerja di Kabupaten Seram Bagian Barat, Kamis (02/12/2021).
Dirinya tiba bersama rombongan sekitar pukul 11.30 Wit disambut oleh Bupati SBB, Timotius Akerina, SE.M.Si didampingi Ketua PKK SBB, Ny. Christina Akerina.
Pada kesempatan itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa Kabupaten Seram Bagian Barat jumlah penduduknya cukup banyak dan angka stuntingnya sudah turun, bagus dibawa rata-rata angka nasional yakni 23 persen.
“Saya melihat peluang SBB itu untuk menuju angka 14% (persen) itu tinggi. Kenapa tinggi, Karena sumber daya alamnya. Ikan cukup melimpah, dan mayaoritas penduduknya tinggal pada daerah yang menghasilkan protein (ikan) banyak,”kata Hasto.
Untuk itu, dirinya berharap angka stunting di SBB dapat mengalami penurunan yang cepat. “Sehingga harapan saya untuk penurunan angka stunting di sini bisa lebih cepat. Dan saya lihat koneksitas ke desa-desa juga bisalah dijangkau,”harapnya.
Dari hal itulah, yang menjadi pertimbangan untuk dirinya bahwa dapat memberikan dampak dalam angka penurunan stunting.
“Saya kira salah satu pertimbangan dan juga SBB ini penduduknya tiga besar di Maluku. Sehingga akan memberikan daya ungkit yang tinggi terhadap penurunan stunting di maluku,”jelas dokter spesialis Kandungan ini.
Dirinya mengungapkan hal utama dalam mencegah dan menurunkan angka stunting adalah dengan membentuk tim pendamping keluarga yang bertugas mulai dari proses pernikahan, kehamilan sampai dengan proses kelahiran.
“Kita membentuk semacam tim pendamping keluarga yang terdiri dari PKK, kader kemudian bidan. Ini bekerja mendampingi keluarga. Kita bentuk disini sekitar 240 tenaga, selain pendamping keluarga mereka kemudian mendampingi mulai dari sebelum menikah, pada saat hamil sampai saat melahirkan,”ungkapnya.
Disinggung terkait dana yang akan dikucurkan untuk penanganan Stunting akan dikucurkan pada tahun 2022 berupa Dana BOKB dan Dana Fisik.
“Dana seperti BOKB biaya operasional untuk keluarga berencana (BOKB) kita memberikan 3,062 Millyar pada tahun 2022, untuk kebutuhan fisik dan perbaikan-perbaikan kantor KB. Sedangakan pembelian kendaraan dan sebagainya, itu kita siapkan 1,5 Millyar ditahun 2022, sudah saya sampaikan,”papar Mantan Bupati Probolinggo ini.
Lanjutnya, hanya memang dimasa pandemi kemarin penyerapan anggaran yang untuk BKOB ini belum bisa 100%. Mudah-mudahan dalam sisa waktu yang ada uang itu bisa terserap disalurkan kepada masyarakat,”pungkasnya.
Pasalnnya untuk mencegah stunting diperlukan ketersediaan air yang bersih dan lingkungan yang bagus. Karena awal terjadinya stunting juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Selain itu, Parenting juga menjadi hal yang sangat penting dalam hal tumbuh kembang anak untuk mencegah terjadinya stunting.
(Laporan Syuaib Pattimura)