Peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 beserta 53 prajurit terbaik
TNI Angkatan Laut di perairan utara Bali pada 21 April 2021 yang lalu merupakan
kehilangan bagi kita semua.
Demikian disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI
Hadi Tjahjanto, S.I.P., saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI di Ruang
Rapat Komisi I DPR RI, Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis
(6/5/2021).
Panglima TNI mengatakan bahwa TNI tidak hanya kehilangan alutsista strategis,
tetapi juga kehilangan 53 prajurit terbaik yang telah gugur dan selamanya tidak akan
pernah kembali kepada keluarga mereka untuk melanjutkan tugas menjaga perairan
nusantara.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa Pemerintah telah memberikan
penghargaan atas pengabdian para prajurit tersebut dengan memberikan kenaikan
pangkat satu tingkat lebih tinggi serta tanda jasa bintang Jalasena.
“Pemerintah juga
memberikan beasiswa kepada seluruh putra dan putri para prajurit tersebut sampai
setingkat S-1. Seluruh hak ahli waris juga telah diberikan,” katanya.
Panglima TNI menyampaikan bahwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 beserta 53
prajurit terbaik TNI Angkatan Laut merupakan Insiden dan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua bahwa tugas sebagai seorang prajurit TNI
mengandung risiko yang sangat tinggi.
“Disamping untuk menghadapi musuh, juga
harus menghadapi kondisi alam yang bukan menjadi ruang hidupnya, sebagaimana
yang dialami oleh para awak kapal selam”, ucap Panglima TNI.
Menurut Panglima TNI, saat ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi
tentang kondisi alutsista TNI, khususnya kapal selam yang dimiliki TNI Angkatan
Laut, dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk melanjutkan modernisasi
kapal selam.
“Rapat Kerja siang ini menjadi kesempatan yang sangat baik bagi TNI untuk
memberikan penjelasan kepada para wakil rakyat yang terhormat terkait
tenggelamnya KRI Nanggala, kondisi alutsista TNI AL dan rencana modernisasi
kedepan,” tuturnya.
Seperti diketahui bersama KRI Nanggala 402 hilang kontak dan dinyatakan
tenggelam saat melaksanakan latihan di perairan utara Bali pada 21 April 2021 yang
lalu. Saat itu dijadwalkan KRI Nanggala akan melaksanakan penembakan torpedo.
Latihan tersebut merupakan bagian dari pembinaan kesiapan operasional prajurit
dan satuan.
Rapat Kerja antara Komisi I DPR RI bersama Panglima TNI dan Kasal Laksamana
TNI Yudo Margono., S.E. M.M., tersebut dipimpin oleh ketua Komisi I DPR RI
Meutya Hafid.
Rapat yang dilakukan secara tatap muka dan virtual tersebut diawali dengan doa bersama untuk para pahlawan ABK KRI Nanggala 402 dan Mayjen TNI
Anumerta I Gusti Putu Danny yang gugur saat melaksanakan tugas di perairan
utara Bali dan Papua.
Autentikasi :
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) Dr. Drs. Edys Riyanto, M.Si.
Redaksi/Publisher : Andi Jumawi