Jakarta–Indeks.Co.Id
Kamis 11 Maret 2021
55 tahun yang lalu, tidak jauh dari area stasiun kereta api Semut Surabaya, yang menurut istilah dalam bahasa Jawanya, “Nang Ngisir Ban Sepur” tepatnya di kampung Pengampon lahir lah sosok Agus, yang kini sering disebut dengan julukan Om Jin ‘Sahabat Anak Indonesia’ sebagai tokoh seniman yang kocak, sejak dia berperan sebagai salah satu aktor dalam film “Jin & Jun”.
Karena aliran darah seni yang mengalir ditubuhnya utamanya ludruk, sekitar tahun 1988, “Om Jin” bergabung di Theater SAE (Social Art of Education), dengan sutradara Budi S. Otong, dan waktu di Theater SAE, “Om Jin” satu angkatan dengan Zaenal Abidin Domba (aktor yang salah satu film yang dibintangi Putri Duyung bersama Ayu Azhari) dan Jose Choa Linge (aktor dan pemilik EO JCL), waktu masih di Theater SAE “Om Jin” pernah main di sumur tanpa dasar jadi figuran TVRI waktu itu.
Pada tahun 2014, Om Jin ‘Sahabat Anak Indonesia, dengan ketua Ludruk KLJ (Komunitas Ludruk Jakarta) ” Cak Batin, terlibat dalam beberapa pementasan lundruk antara lain :
- Kunanti di Yogya
- Suminten Edan
- Kepiting BuLe
- Sarip Tambak Yoso
- Pil Cabe/Calon Besan.
Om Jin ‘Sahabat Anak Indonesia, pernah membintangi film layar lebar dan sinetron di televisi, diantaranya : Si Boy Anak Jalanan, Stadhuis Schandaal, Jin dan Jun, Tuyul dan Mbak Yul, film anak-anak Sponge Bob Cafe, namun Om Jin, tetap masih mengurus bersama Ludruk Rocker Surockboyo sering ikut di acara tembang kenangan TVRI.
Di tahun 2015, Om Jin ‘Sahabat Anak Indonesia’ bergabung dengan Paguyuban Kontjo Lawas yang anggotanya kebanyakan sesepuh dari Surabaya Community, mendirikan Grup Ludruk Baru tetap di bawah bendera Paguyuban Kontjo Lawas yang diketuai oleh Ibu Niken Rahajoe, dengan pentas perdana berjudul Sawung Galing yang disutradarai oleh Cak Aries Moekadi, pentas dilaksanakan di Gedung Bharata Kalilio Senen, Jakarta Pusat. Anggota diantaranya Seto Mulyadi, Paguyuban Kontjo Lawas, Roostirn iLyas,ILC ,Sisca Suwitomo chef Indosiar, Totty Moerkadiono Owner Power Metal Band, dan lain-lain.
Pementasan kedua dengan judul Suminten Edan di Gedung Baratha Kalilio Senen. Di pentas inilah Ludruk Kontjo Lawas berubah nama menjadi Ludruk Kontjo Dewe yg anggotanya ada dari senior Sri Mulat suatu kemajuan di grup Kontjo Dewe yg selama ini Sri Mulat hanya menjadi bintang tamu akhirnya menjadi pemain utama.
Pementasan ketiga dengan judul Surabaya’45 di Gedung Ki Ageng Serang Kuningan, Jakarta, di sutradai oleh Mas Ribut Kenedey, pementasan Ludruk Surabaya’45 berawal dari ide Om Jin ‘Sahabat Anak Indonesia’ dengan menggandeng Ketua Sinoman Cak Widji, Cak Lulut Penyiar Radio Mitra juga dari senior Srimulat ikut hadir. Pentas ketiga ini berjalan sukses dan itulah kecintaan Om Jin ‘Sahabat Anak Indonesia’ demi budaya bangsa yaitu ludruk.
NKRI Harga MaTi
LUDRUK HaRGa DiRI
Created by
Omjin sahabat anak Indonesia
( Agus pengampon)
Redaksi/Publisher : Andi Jumawi