WWW.indeks.co.id-MOROTAI (MALUT)-Kondisi sekolah unggulan Sekolah Dasar (SD) yang baru dioperasikan, Senin (01/07) sangat memperihatinkan. Tonton Video berikut ini :
Dari amatan www.indeks.co.id, Selasa (02/07) sekolah yang terletak di Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan (Morsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) halaman sekolahnya terlihat sangat becek, begitu juga didalam ruangan kelasnya.
Bahkan sejumlah fasilitas pedukung, seperti papan tulis belum ada, begitu juga dengan kursi dan meja belajar belum ada dalam ruangan. Begitu juga dengan plafon ruangan kelas sudah rusak. Padahal bangunan tersebut baru selesai dikerjakan.
Tak hanya itu, tak ada aktivitas belajar mengajar sama sekali, puluhan siswa yang didampingi orang tuanya yang berada dilokasi sekolah hanya terlihat kebingungan disaat jam belajar mengajar berlangsung.
Salah satu orang tua siswa, Halil Husain menyesalkan sikap Pemkab yang telah mengoperasikan sekolah tersebut. Padahal kondisi bangunannya belum layak digunakan.
“Seharusnya, bangunan sekolah terutama halaman sekolahnya dipasang paving blok dulu barulah dioperasikan, ini halaman sekolah becek begini, “kesal Halil.
Menurutnya, sekolah unggulan yang telah dioperasikan terkesan dipaksakan. Hal ini terlihat, dimana kondisi sekolah yang diterlihat belum siap, tapi sudah dioperasikan.
Siti orang tua siswa lainnya juga ikut menyesalkan sikap guru yang mengerjakan anak-anak mereka yang ikut membersihkan lingkungan sekolah yang berantakan.
“Setau kami, anak-anak masuk sekolah langsung belajar, tapi sekarang datang di sekolah disuruh kerja bakti, dan alasannya perkenalan lingkungan sekolah itu, ado bagaimana ini, “sindirnya.
Sementara Kepsek SD Unggulan, Fatma mengaku untuk sementara aktivitas belajar mengajar belum jalan. Karena baru perkenalan lingkungan terhadap siswa/siswi.
“Jadi ini baru perkenalan lingkungan dan bakti sosial, insa Allah selesai itu barulah aktivitas belajar, mengajar jalan, “timpalnya.
Kendati kondisi sekolah masih memprihatinkan, namun dirinya optimis aktivitas belajar mengajar bakal jalan, sesuai dengan apa yang diharapkan. “Jadi, papan tulis sudah ada tapi belum dipasang yang pasti akan dipasang, begitu kursi dan mejanya, “imbuhnya.
Terpisah Kadispora, Revi Dara mengakui, bahwa sekolah tersebut belum tuntas seratus persen, karena terdapat fasilitas pendukung lainnya salah satunya ruangan guru baru juga belum disiapkan dan masih menggunakan ruangan guru yang lama, tapi sekolahnya sudah dioprasikan, karena mengejar korikulum.
“Jika kita tidak operasikan sekarang, maka kita tunggu tahun ajaran berikut (2020), dengan alasan yang disebut, kita operasikan sekolah unggulan, “tuturnya.
Lanjutnya, fasilitas mendukung yang masih kurang akan dilengkapi, karena anggarannya sudah dipersiapkan. “Untuk anggaran ini lebih jelasnya tapi ditanyakan langsung ke Dinas PU, karena saya tidak hafal, “tuturnya.
Kendati tidak mengetahui pasti besaran anggarannya yang melekat di Dinas PU, namun dirinya mengakui bangunan sekolah unggulan yang sudah tuntas dikerjakan menghabiskan anggaran Rp 20 Milyar.
“Orang tua murid, bersabar, percayakan kepada kami karena kami tidak mungkin terlantarkan anak-anak Morotai yang pasti fasilitas masih kurang itu, akan dilengkapi tujuannya memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak Morotai, “harapnya.
Laporan : OJE
Publizher/Redaksi : Andi Jumawi