Foto : Suasana Aksi di depan Kantor DPRD Kolut.(Doc.Andi Momang).
Lasusua-Kolut (Sultra)
www.indeks.co.id
Kamis 28 Februari 2019
Laporan : Andi Momang
Enam lembaga kepemudaan yang tergabung dalam gerakan suara Patowanua ( GERAKAN SAPU) mengelar aksi demo di depan kantor DPRD terkait revitalisasi kakao yang menjadi program unggulan pemerintah di kabupaten Kolaka Utara ( Kolut ) provinsi Sulawesi tenggara (Sultra),Kamis (28/2/19).
“Enam lembaga tersebut “DPC Pospera Kolut, Lembaga Bantuan Hukum Patowanua “LBH Laskar Merah Putih “LMP”,KPK INTIM “LPPM-I dan” KOLUT WATCH yang tergabung dalam aksi gerakan sapu.
Koordinator aksi Wais al Karnais kepada wartawan mengatakan bahwa aksi yang kami lakukan hari ini ada empat poin
tuntutan kepada pihak “DPRD Kolaka Utara agar segera membentuk Pansus untuk menelusuri program Revitalisasi kakao beserta penunjangnya (Kontak Babi),jelasnya.
Meminta kepada penegak “Hukum Polres dan Kejaksaan Negeri Kolut untuk melakukan pengawasan intens pada program revitalisasi dan program penunjang pengadaan kontak babi,”kata Wais.
Meminta kepada bupati kolaka utara segera “Mencopot Kabid perkebunan dan peternakan Kolut.
Mendesak pihak Kepolisian, dan Kejaksaan Negeri untuk memanggil dan melakukan penyelidikan terhadap seluruh kontraktor “Terkait program revitalisasi kakao maupun program penunjangnya (kontak babi), tegas Wais ketua LPPM-I
Sementara itu Ahmad Akbar ketua Laskar Merah Putih saat orasi menegaskan” bahwa aksi hari ini merupakan panggilan hati nurani panggilan hati sebagai rakyat yang sudah bosan di bodoh-bodohi,ungkapnya.
Jeritan rakyak merupakan tanggung jawab kami sebagai pemuda Kolaka Utara
yang menjadi sosial kontrol terhadap masyarakat Kolut,ujarnya.
Tentu dengan adanya program revitalisasi yang di canangkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Kolaka Utara kami sebagai masyarakat sangat berterima kasih karena itu berupakan program yang sangat luar biasa untuk petani kakao di Kolut ini,terang Ahmad Akbar.
Tapi adanya aktor-aktor dibalik program revitalisasi kakao ini. kemudian memunculkan satu gejolak dalam program ini.
Kami minta kepada DPRD yang memiliki fungsi pengawasan agar turun melakukan pengawasan terhadap program ini namun apa yang terjadi sudah satu tahun program ini berjalan tetapi reaksi dari dewan kita ternyata tumpul keatas tajam kebawa, ungkap Akbar dalam orasinya.
Dalam aksi ini massa yang di terima oleh Ketua Komisi I Kanna,SH menolak untuk melanjutakan diskusi karena tidak satupun anggota DPRD dari Komisi II yang hadir di ruangan pertemuan dengan alasan bahwa semua anggota Komisi II sedang Dinas Luar (DL),ucap Kanna.
Ahmad Yarib Massusungeng dari Kolut watch meminta diskusi dilanjutkan pada hari Senin agar semua anggota Komisi II bisa hadir termasuk instansi terkait yang menangani program revitalisasi kakao agar di hadirkan pada hari Senin nanti termasuk kontraktor bibit kakao, pengadaan kontak babi dan pupuk,harap Ahmad Yarib.
Publizher/Redaksi : Andi Jumawi