SINJAI | INDEKS.CO.ID — Kepolisian Resor Sinjai,jajaran Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini serentak melaksanakan operasi Bina Waspada Lipu 2022 dan hari ini sudah memasuki hari Ke enam dengan mengedepankan fungsi Binmas. Sabtu (29/10/22).
Dalam pelaksanaan operasi kali ini, Satuan Binmas Polres Sinjai kembali melakukan penyuluhan disekolah tepatnya di SMP Tahfidz Ibadurrahman, Kel. Lamattiriaja, Kec. Bulupoddo, Kab. Sinjai, dengan materi antisipasi penyebaran paham radikalisme, terorisme, dan anti Pancasila yang berpotensi mengancam kerukunan dan persatuan masyarakat.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kasat Binmas Polres Sinjai Akp Fatahuddin B,SH.M.Hum beserta personel yang terlibat operasi.
Sementara itu, Kapolres Sinjai Akbp Rachmat Sumekar,S.Ik.,M.Si melalui Kasat Binmas Polres Sinjai Akp Fatahuddin B, SH.,M.Hum mengatakan bahwa Operasi Bina Waspada dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif, dalam rangka mencegah berkembangnya paham radikalisme dan anti pancasila, guna menciptakan kondisi kamtibmas yang kondusif sehingga masyarakat merasakan aman dan nyaman.
“Penyuluhan yang dilaksanakan disekolah untuk membangun partisipasi dan kesadaran masyarakat utamanya bagi pelajar dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) sebagai bentuk pencegahan hadirnya paham radikalisme dan anti pancasila. Ujarnya.
“Olehnya itu, kita berikan pemahaman kepada pelajar, kita juga minta peran serta dari para guru, untuk mewaspadai pengaruh buruk radikalisme kepada anak- anak, caranya kita bentengi mereka dengan pengetahuan agama dan tanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri mereka” lanjutnya.
Kegiatan ini, sebagai langkah antisipasi bahaya dari faham radikalisme, terorisme, dan anti Pancasila di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Tuturnya.
Sementara Plt Kepala sekolah SMP Tahfidz Ibadurrahman, Nurdiana Sari, S.Pd beserta guru pengajar menyambut baik kegiatan tersebut, diharapkan dengan adanya pengetahuan tentang radikalisme oleh pelajar sehingga dapat lebih berhati hati dalam penggunaan medsos maupun dalam pergaulan sehari – hari sehingga terhindar dari pengaruh buruk radikalisme.(NN)
REDAKSI : ANDI JUMAWI
