Papua (Yapen) _ indeks.co.id — Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem dalam institusi dengan mekanisme prosedur melalui hubungan sosial ekonomi infrastruktur pada usaha barang dan jasa yang melibatkan tenaga kerja bagi para masyarakat yang berpola pada konsep ekonomi dan mainstream yang sengaja dibangun oleh interaksi masyarakat melalui pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.
Drs. Fredy Ayomi. MM saat ditemuin media www.indeks.co.id diruang kerjanya, Jum’at 11 Februari 2022 menjelaskan bahwa dirinya selaku Kadin Deperindag yang menangani juga salah satu bidang pasar tentang pengelolaannya.
Menurutnya pasar yang ada di Ibukota Kabupaten Kepulauan Yapen dalam hal ini di Distrik Yapen Selatan bernama Pasar Aroro Iroro yang dibangun dengan sumber dana DAK maupun OTSUS dan sudah diperuntukkan sesuai dengan mekanisme dan petunjuk teknis yang ada dalam hal ini lods pasar itu juga menampung para pedagang Papua maupun dari Nusantara.
Jadi kita lihat bahwa dimana petak kios maupun lods pasar baik blok A maupun blok B ini ditempati para pedagang Orang Asli Papua (OAP) dan Nusantara (campuran) sedangkan untuk lods (blok) C lebih dominan ditempati oleh pedagang mama – mama Papua, dari ketiga lods pasar tersebut ini sudah cukup menampung baik para pedagang Papua maupun Nusantara, pinta Ayomi.
Akan tetapi ada istilah bahwa dimana para pedagang yang ada dilantai dan di meja kenapa bentuk pasar di bangun seperti ini ! Itu menurut keinginan mereka (pedagang) artinya kita punya mama – mama Papua minta jangan pakai meja namun kita langsung duduk di bawa saja, ini kebiasaan dan budaya kita, makanya pasar di bangun sesuai dengan kondisi yang ada, sahut Kadin Deperindag.
Tetapi untuk menampung para pedagang mama -mama Papua atau OAP ini, Kami rasa pasar lods B dan lods C sudah cukup tapi kalau ada yang menjual diluar areal lods pasar itu merupakan keinginan mereka sendiri dengan maksud agar ketika pembeli turun dari ojek langsung beli hasil dagangan mereka.
Kami sudah upaya agar mereka masuk berjualan di areal pasar alhasilnya para pedagang tersebut sebagian sudah masuk berjualan cuman hanya beberapa pedagang yang masih berjualan diluar areal lods pasar, seraya Ia mengatakan itu pedagang nakal yang tidak mau diatur oleh pemerintah, tandasnya.
Disinggung adanya peningkatan PAD dari pengelolaan pasar ! Kadin Deperindag dengan lantang menjawab bahwa untuk PAD Yapen telah mencapai target yakni 1 milyard 4 ratus juta lebih untuk target kita dicapai melalui petak kios maupun toko bahkan lods pasar yang menggunakan karcis 5 ribu dan 10 ribu seperti itu.
Rencana kedepan untuk pengembangan pasar itu jelas ada cuman kita menunggu desain atau gambar dan koordinasi serta petunjuk arahan dari Bapak Bupati, jadi ditahun ini jelas akan ada pembangunan pengembangan pasar, jelas Fredy Ayomi.
Untuk pasar ikan yang sementara ada ini pembangunan pengelola dari dinas perikanan sedangkan pasar ikan yang baru kita rencanakan ditahun ini kalau memang memungkinkan ada dana akan kita bangun juga cuman pasar sementara kita pakai pasar sekarang dulu.
Kalau mengenai sampah itu ditangani oleh dinas lingkungan hidup kita ini hanya mengatur tentang pasar dan retribusinya. Ini juga sudah kita koordinasi dengan kadin lingkungan hidup beberapa minggu lalu mengenai sampah yang ada di pasar, hal ini biasanya apabila sampah tersebut telah numpuk maka kita minta lingkungan hidup segera mengatasi masalah tersebut, pangkasnya.
Laporan : Jiro F Vand Nussy
Redaksi : Andi Jumawi