Kalimantan Timur_www.indeks.co.id–Kejadian yang menghebohkan media masa,cetak,online,tv hingga medsos baik itu fb,tweter,instragram pada saat pemilihan puteri Indonesia yang mana salah satu kandidat pada saat diminta salah satu juri untuk mengucapkan bunyi Sila-Sila Pancasila sampai sila ke lima (5) teryata tidak tahu, serta tidak hafal sekali,”Nah apakah itu sengaja tidak hafal, atau emang lagi gerogi dan apa ini yang jelas mencoreng wajah putera-puteri generasi muda penerus bangsa Indonesia.
“Dengan kejadian ini,Aktivis muda Kalbar pemerhati masyarakat perdalaman,pengamat pembangunan dan para aktivis Nusantara angkat bicara,Jono Darsono,H.,ST menyayangkan hal ini terjadi,”Sangatlah miris sekali generasi muda penerus bangsa tidak hafal dengan pasal-pasal yang ada di lambang Negaranya sendiri yang tertera.
“Dalam hal ini,Jono Darsono,H.,ST,”berharap serta meminta jangan terjadi lagi hal seperti ini di tanah air kita,”dengan kejadian ini Jono Darsono,berharap P4 atau pelajaran PMP (PENDIDIKAN MORAL PANCASILA) harus kembali di ajarkan disekolah-sekolah baik tingkat TK,PAUD,SD,SMP DAN SMA,ini lah salah satu PR besar anak bangsa saat ini,bukan hanya PR pemerintah saja,jelasnya.
“Kenapa demikian tegas dia agar karakter-karakter manusia lebih baik,demi membangun manusia-manusia yang memiliki SDM Unggul,demi menuju Indonesia maju,hebat bermartabat dimata DUNIA MAJU,”ucapnya.
“Sebelum berita ini diterbitkan Minggu 08 Febuari 2020 waktu setempat,Jono aktivis muda Kalbar berserta rekan aktivis Nusantara menerangkan kepada awak media via chat WhattShapp,telepon Sellular dirinya dan rekan-rekan sangat prihatin sekali masih ada anak negeri ini tidak hafal Pancasila,apa lagi UUD 45 yang lebih panjang kata arti dan maknanya,tegasnya.
Ia menambahkan lagi,kalau membanggun karakter manusia lebih baik kita harus mendorong,mensupport pemerintah pusat,daerah dapat bekerjasama demi generasi muda penerus bangsa ini,agar lahir anak muda yang memiliki moral-moral PANCASILA dan KEBINEKAAN TUNGGAL IKA,tambah Jono lagi, kalau bukan kita siapa lagi,dan tanpa dukungan anak negeri ini pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam hal tersebut tegas aktivis muda pemerhati masyarakat perdalaman pengamat pembangunan khusus Kalimantan Barat ini.
Tim/red